Salah satu obyek wisata edukasi di Gilimanuk, Museum Gilimanuk yang sering didatangi siswa-siswa SD dan SMP. Dinas mengharapkan sekolah yang menggelar studi tour khususnya SD memanfaatkan obyek yang ada di dalam Jembrana. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kendati sering menjadi perhatian, kegiatan studi tour yang diselenggarakan sejumlah sekolah menjelang tahun ajaran baru masih berlangsung. Bukan saja di tingkat SMA, kegiatan serupa juga sudah merambah bagi para siswa sekolah dasar (SD).  Kegiatan tingkat SD itu dilakukan hingga keluar kota yang membuat was-was orang tua atau wali murid.

Dari informasi yang dihimpun Minggu (29/4), menjelang tahun ajaran baru ini sejumlah sekolah menyelenggarakan kegiatan studi tour tersebut termasuk tingkat SD. Kendati tidak ada paksaan dan orangtua bisa mendampingi, tetapi yang disayangkan beberapa sekolah menentukan tujuan di luar Kabupaten Jembrana.

Baca juga:  Sembunyi di Bali Sejak November 2021, Buronan Interpol Ditangkap di Tabanan

Padahal sejatinya banyak obyek wisata di Jembrana yang sedang dikembangkan dan semestinya ini turut didukung hingga tingkat sekolah. Misalnya, di Gilimanuk dengan Patung Siwa, Museum Manusia Purba, pelestarian burung Curik Bali dan lain-lain. Selain sebagai obyek wisata, juga memberikan edukasi kepada siswa. Begitu juga di Perancak, yang memiliki berbagai wisata edukasi sepeti Mangrove, Perahu Selerek hingga Pelestarian Penyu.

Sangat disayangkan disaat pemerintah sedang berupaya keras mempromosikan obyek-obyek, namun tidak disinkronkan dengan program sekolah. “Kalau disini, juga banyak wisata edukasi yang bisa dikunjungi. Dan orangtua tidak terlalu was-was sampai anak ke luar kota. Kita sedang gencar-gerncanya mengenalkan obyek wisata,  malah ini tidak sinkron,” terang salah seorang warga.

Baca juga:  Krisis Kepsek, Puluhan SD Masih Dijabat Pelaksana Tugas

Orangtua tidak masalah mau dilakukan kegiatan seperti itu untuk memberikan wawasan kepada siswa, namun sebaiknya disinkronkan dengan program pemerintah daerah saat ini. Apalagi masih tingkat SD, semestinya tidak perlu sampai keluar kota yang membuat was-was orangtua.  Justru dengan mengenali tempat-tempat di daerah sendiri menjadikan para siswa mencintai daerahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas  Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, I Putu Eka Suarnama dikonfirmasi mengatakan sejatinya hal ini sudah ditekankan pada tahun lalu. Pihaknya juga sangat  mengharapkan kepada sekolah khususnya tingkat dasar, agar bila ada kegiatan kunjungan untuk edukasi mengarahkan ke obyek-obyek yang ada di Jembrana. Selain tidak terlalu jauh, juga mendukung pengembangan wisata. “Sebenarnya ini sudah kita tekankan tahun lalu, tapi kalau sekarang masih seperti itu nanti kami kumpulkan lagi,” terangnya.

Baca juga:  Empat Siswa di Bangli Tak Ikut USBN

Dinas juga tidak melarang sekolah mengadakan studi tour bagi para siswa, tetapi sebaiknya untuk sekolah dasar sebaiknya memanfaatkan obyek yang ada di Jembrana. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *