
MANGUPURA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Badung dalam sepekan terakhir telah mengakibatkan kerusakan pada puluhan gedung Sekolah Dasar (SD). Hujan deras disertai angin kencang menjadi faktor utama yang menyebabkan bagian plafon banyak gedung sekolah mengalami kerusakan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, total kerugian akibat kerusakan tersebut mencapai lebih dari Rp 3,5 miliar. Perbaikan terhadap puluhan sekolah yang terdampak ini direncanakan akan dilakukan pada tahun 2025 dengan menggunakan dana bantuan tak terduga (BTT) yang telah dialokasikan dalam APBD 2025.
Kabid Pendidikan SD Disdikpora Kabupaten Badung, Rai Twistyanti Raharja, membenarkan bahwa lebih dari 20 sekolah mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir.
“Iya, dari data yang kami miliki, lebih dari 20 sekolah mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi baru-baru ini,” ujar Rai Twistyanti pada Senin (17/2).
Rai menjelaskan bahwa mayoritas kerusakan yang terjadi masih tergolong dalam kategori rusak ringan, dengan dominasi pada bagian plafon yang jebol. “Kerusakan masih dalam kategori ringan, kebanyakan plafon yang mengalami kerusakan,” tambahnya.
Menurutnya, faktor utama yang menyebabkan banyak plafon jebol adalah material plafon yang terbuat dari gypsum menjadi lembab akibat hujan, sementara angin kencang yang masuk melalui genteng memberikan tekanan hingga akhirnya plafon ambruk. “Angin masuk dari celah genteng, menekan plafon yang sudah lembab, sehingga menyebabkan plafon jatuh,” jelasnya.
Disdikpora Kabupaten Badung saat ini telah merancang perbaikan bagi sekolah-sekolah yang terdampak. Anggaran perbaikan senilai Rp 3,5 miliar lebih sudah disiapkan melalui dana BTT tahun 2025.
“Perbaikan akan segera dilakukan dengan menggunakan dana BTT yang sudah masuk dalam anggaran Disdikpora,” katanya.
Selain menyebabkan kerusakan pada puluhan sekolah, cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Badung juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan pura dan rumah warga. Beberapa sekolah yang mengalami kerusakan akibat cuaca buruk ini antara lain SD No 1 Munggu, SD No 1 Kekeran, dan SD No 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani. Pemerintah setempat pun berupaya untuk segera melakukan perbaikan agar proses belajar mengajar di sekolah-sekolah tersebut dapat kembali berjalan dengan normal. (Parwata/balipost)