I Wayan Sudarma. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Investasi properti di Bali masih sangat menjanjikan. Terbukti, permintaannya pascapandemi COVID-19 terus meningkat sehingga banyak proyek properti yang dibangun di Bali.

Kondisi ini pun diakui salah satu pelaku di industri properti, I Wayan Sudarma, Jumat (21/2). Sudarma mengatakan konsep yang sangat diminati saat ini adalah holiday home atau rumah berlibur. Yaitu, hunian berkualitas tinggi dengan desain modern tropis yang memadukan unsur alam dan kenyamanan, serta tetap memberikan sentuhan khas budaya Bali.

Ini, sejalan dengan Bali sebagai destinasi wisata yang sudah mendunia. Dari data ASITA Bali, tahun 2024 menjadi simbol kebangkitan pariwisata Bali pascapandemi. Total kunjungan 6,373,617 wisatawan mancanegara (wisman), jumlah ini akhirnya melampaui angka sebelum pandemi pada 2019 yang tercatat 6,275,210 kunjungan.

Baca juga:  Bakar Laundry Pakai Bom Molotov, Kakak-adik Asal NTT Diamankan

Sementara itu, wisatawan domestik (wisnus) mencapai 9,609,841 kunjungan, sedikit menurun dibandingkan 9,877,911 di 2023 dan 10,545,039 di 2019.

Wisman Australia tetap menjadi kontributor terbesar dengan jumlah 1.411.885 kunjungan pada 2024, diikuti oleh India dan Tiongkok. Wisatawan domestik menunjukkan antusiasme tinggi selama periode liburan, terutama pada bulan April yang mencatat 1,124,781 kunjungan. Juli juga menjadi puncak dengan lonjakan kunjungan di kedua segmen, menegaskan daya tarik Bali sebagai destinasi utama liburan keluarga dan musim panas.

Baca juga:  Masyarakat Jangan "Panic Buying" Hadapi COVID-19, Dampaknya Seperti Ini

Dicontohkan Sudarma yang merupakan Direktur Miraland Bali ini, pihaknya sedang mengembangkan konsep hunian itu di Samani Villa Pecatu, Badung. Hasilnya, seluruh tipe unit pada tahap 1 telah terjual habis. “Ini menunjukkan antusiasme pasar terhadap konsep hunian holiday home sebagai sebuah konsep investasi properti yang menarik dan  ideal,” sebutnya.

Sebagai pengembang lokal, ia pun tak menampik kepercayaan konsumen merupakan hal yang utama. Untuk itu, dalam menjaga kepercayaan konsumen, pihaknya mengedepankan transparansi dan komunikasi yang baik dengan para konsumen, memberikan update berkala mengenai perkembangan proyek. “Keberhasilan penjualan tahap 1 melalui sistem indent dan progres pembangunan yang lancar merupakan bukti kepercayaan yang diberikan konsumen kepada kami,” ujar Sudarma.

Baca juga:  Bupati Tamba Cari Investor Untuk Kelola Sampah

Melihat masih tingginya minat investor menanamkan modalnya di sektor properti, ia mengaku optimis bisa memberikan dan berkontribusi dalam pengembangan sektor ini di Bali meski situasi ekonomi kini sedang mengalami penurunan. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN