
GIANYAR, BALIPOST.com – Pemerintah Desa se-Kabupaten Gianyar kompak melakukan perubahan APBDes pada awal Tahun 2025 untuk peningkatan penyertaan modal untuk BUMDes.
Ini sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2025 Tanggal 9 Januari 2025 tentang panduan penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan dalam mendukung swasembada pangan.
Plt. Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gianyar I Wayan Arsana Minggu (23/2) mengatakan dalam keputusan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut, pemerintah desa wajib melaksanakan kegiatan ketahanan pangan berupa penyertaan modal kepada BUMDes minimal 20 persen yang bersumber dari dana desa.
Perubahan APBDes di awal ini untuk memastikan dalam APBDEs Tahun 2025 telah dialokasikan penyertaan modal kepada BUMDes minimal 20 persen di masing-masing desa yang bersumber dari Dana Desa.
Dana Desa di Kabupaten Gianyar Tahun 2025 sebesar Rp 74.097.601.000 sehingga dengan adanya perubahan APBDes Pertama awal Tahun 2025 penyertaan modal ke BUMDes telah dapat dipastikan sebesar Rp 19.161.185.500,- atau sebesar (25,86 persen) dari total dana desa di Kabupaten Gianyar.
Dalam keputusan menteri tersebut juga ditegaskan pemerintah desa akan mentransfer minimal 20 persen dari dana desa kepada BUMDes apabila Bumdes telah membuat analisis kelayakan usaha Ketahanan Pangan Dalam Mendukung Swasembada Pangan.
Wayan Arsana memaparkan panduan penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan dalam mendukung swasembada pangan dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan desa dalam mencapai swasembada pangan kepada gubernur, bupati/walikota, kepala desa, tenaga pendamping profesional desa, masyarakat desa, BUMDesa, BUMDesa Bersama, serta lembaga ekonomi masyarakat lainnya di desa.
Arsana menambahkan dengan penyertaan modal di atas 20 persen, BUMDes dapat mendukung pemberdayaan pelaku usaha di sektor pangan seperti petani, peternak, pembudidaya ikan, nelayan, dan pelaku usaha sektor pangan lainnya di desa serta mengoptimalkan potensi ekonomi desa dalam program dan kegiatan ketahanan pangan. (Wirnaya/Balipost)