JAKARTA, BALIPOST.com – Ajang bertajuk konferensi Blockchain Indo akan digelar pada 11-12 Mei 2018 di Jakarta yang yang mempertemukan 1500 peserta dari 20 negara. Dihadiri oleh pakar otoritas di bloсkchain, kepala ICO, spesialis blockchain, hingga investor dan penambang mata uang kripto.

Menurut laporan dari IDACB (International Decentralized Association of Cryptocurrency and Blockchain), Jakarta merupakan salah satu dari 10 crypto-capital tertinggi di dunia. Peringkat ini disusun oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence) berdasarkan penelitian terkait mata uang digital di seluruh dunia.

Jakarta dinilai sebagai kota yang telah menciptakan ekosistem untuk perdagangan, pertukaran kripto (crypto-exchanges), penambangan dan ICO (Initial Coin Offering). Namun Pemerintah Indonesia masih bersikap skeptis terhadap perkembangan mata uang digital ini.

Bank Indonesia (BI) menegaskan virtual currency termasuk Bitcoin tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Kendati demikian, Pemerintah membebaskan masyarakat menggunakan uang digital menjadi alat investasi dengan risiko ditanggung sendiri.

Baca juga:  BUMDes Berpotensi Jadi Saingan Koperasi

Sejak pertama kali hadir, teknologi mata uang virtual yang ditandai dengan kemunculan Bitcoin pada 2009 ini telah mengalami perkembangan yang amat pesat di seluruh dunia. Komunitas bisnis pun menunjukkan minat yang semakin besar akan peluang baru ekonomi digital. Untuk menguak berbagai potensi dan solusi terkait mata uang kripto, CryptoEvent menggelar konferensi di Indonesia.

Suasana pelaksanaan konferensi cryptocurrency. (BP/ist)

Acara konferensi #Blockchain Indo ini akan dihadiri oleh keseluruhan  komunitas cryptocurrency mulai dari pakar otoritas di bloсkchain, kepala ICO, spesialis blockchain, hingga investor dan penambang. Secara total, acara Blockchain Indo ini akan mempertemukan 1.500 peserta dari 20 negara.

Lebih dari 30 ahli blockchain akan menyampaikan pidato mereka: CEO perusahaan di seluruh dunia, pemilik platform blockchain inovatif, proyek ICO terbesar, pengacara, dan analisis blockchain. Delegasi akan membahas masa depan uang digital, aspek hukum uang digital di berbagai negara, ICO, transformasi ICO-marketing dan keamanan informasi.

Baca juga:  PPN 11 Persen Mulai Berlaku di 2022

Workshop akan diadakan di dua aula: Red Hall dan Green Hall. Tema atau materi yang dibawakan adalah investasi dalam mata uang kripto, ramalan masa depan, pilihan strategi investasi dan ICO.

Beberapa pembicara telah mengkonfirmasi partisipasi mereka. Di antaranya adalah Fakhrul Razi A.B., CEO & Pendiri Pinkexc Sdn Bhd; Łukasz Żeligowski (Polandia), CEO easyMINE; Robert Ryu, Co-founder dan Chief Strategy Officer Tristar Ventures dan lainnya. Peserta konferensi akan memiliki kesempatan untuk melihat presentasi proyek ICO di Red Hall pada 12 Mei 2018.

Baca juga:  Pasca Gempa, Presiden Jokowi Minta Lakukan Langkah Tanggap Darurat

Konferensi ini juga akan menampilkan pameran dari perusahaan uang digital, dengan lebih dari 50 stan. Berbagai jenis perusahaan akan tampil di sini seperti dana investasi, proyek ICO, pemasok peralatan pertambangan, layanan untuk perdagangan, konsultasi dan perusahaan pemasaran, platform blockchain dan organisasi terkait lainnya.

Inisiator konferensi adalah perusahaan CryptoEvent dari Rusia, penyelenggara acara blockchain massal di Eropa dan Asia. “Teknologi Blockchain menjanjikan transparansi dan efisiensi, yang membawa hasil positif. Dengan dukungan dari pemerintah, industri dan masyarakat, kami pikir hanya masalah waktu sampai teknologi blockchain banyak digunakan di seluruh bangsa,” kata Nikolay Volosyankov, CEO CryptoEvent. (kmb/balipost)

Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs resmi konferensi: https://cryptoeventindo.com.

Informasi rekan acara — PRNEWS.io — sebuah platform untuk menerbitkan kontent PR di ribuan media di seluruh dunia.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *