
TABANAN, BALIPOST.com – Menjelang bulan puasa, harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional di Tabanan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan serta faktor cuaca yang turut mempengaruhi produksi dan distribusi bahan pangan.
Berdasarkan hasil monitoring harga yang dilakukan oleh tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan, pada Minggu keempat bulan Februari, sejumlah bahan pokok sudah ada yang merangkak naik. Kepala Disperindag Kabupaten Tabanan, Ni Made Murjani yang dikonfirmasi Senin (24/2), mengungkapkan bahwa lonjakan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan menjelang bulan puasa serta kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
“Beberapa komoditas mengalami kenaikan cukup tinggi, terutama cabai dan bawang merah. Ini dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi sehingga pasokan berkurang,” ujarnya.
Berdasarkan data Disperindag Tabanan, kenaikan tertinggi terjadi pada cabai rawit merah yang naik 33 persen, dari Rp75.000 menjadi Rp100.000 per kilogram. Cabai keriting juga mengalami kenaikan sebesar 18 persen, dari Rp55.000 menjadi Rp65.000 per kilogram. Sementara itu, cabai merah besar naik 20 persen, dari Rp50.000 menjadi Rp60.000 per kilogram. Selain cabai, harga bawang merah mengalami kenaikan sebesar 11 persen, dari Rp27.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.
Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami penurunan harga. Misalnya, harga wortel turun 11 persen, dari Rp28.000 menjadi Rp25.000 per kilogram. Kacang panjang mengalami penurunan 14 persen, dari Rp14.000 menjadi Rp12.000 per kilogram. Sementara, kangkung turun 22 persen, dari Rp9.000 menjadi Rp7.000 per kilogram.
Ni Made Murjani menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan para pedagang serta distributor guna memastikan ketersediaan bahan pokok tetap stabil menjelang puasa. “Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar yang dapat memicu lonjakan harga lebih lanjut,” imbuhnya. (Puspawati/balipost)