
SINGARAJA, BALIPOST.com – Seorang warga di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng diduga meninggal dunia akibat penyakit rabies. Korban diakui sempat mengalami gigitan anjing 6 lalu di kawasan Pasar Pancasari, Kecamatan Sukasada.
Kabar meninggalnya warga munduk itu akibat rabies dibenarkan oleh Direktur RSUD Kabupatan Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha. Dikonfirmasi Selasa (25/2), Ia menyebut jika pasien diterima di RSUD Buleleng pada hari Sabtu (22/2) sekitar pukul 18.00 sore sudah dalam kondisi kritis.
Arya menyebut, saat dilakukan observasi, pasien sudah dalam kondisi gelisah, demam tinggi, takut cahaya dan angin. “Pasien diterima Sabtu sore, sudah dalam kondisi kritis, gelisah, takut air. Kita lakukan obeservasi kurang lebih dua jam,” kata dr. Arya.
Kendati demikian, selama perawatan di ruang intensif itu kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada Senin (24/2). Dari hasil penelusuran dan keterangan pihak keluarga, pria 35 tahun itu sempat digigit anjing liar di kawasan pasar Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Kejadiannya itu, kurang lebih enam bulan lalu. “Setelah digigit itu, korban hanya membasuhnya dengan air. Tidak langsung berobat untuk mendapatkan VAR,” tandasnya.
Sementara itu, Dikonfirmasi terpisah Perbekel Desa Munduk, I Nengah Sudira mengaku terkejut atas kondisi itu. Pasalnya, selama ini, Ia tidak pernah pernah mendengar laporan kasus gigitan, apalagi sampai suspek rabies.
Pihaknya di pemerintah desa bersama petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng berupaya melakukan penelusuran terhadap sejumlah kontak erat dengan almarhum I Kadek Sugiartama. Upaya ini untuk meminimalisir potensi penularan rabies.
“Kontak erat ini dikhawatirkan berpotensi tertular melalui cairan. Kita akan melakukan penelusuran,” tandasnya. (Nyoman Yudha/balipost)