
MALANG, BALIPOST.com – Aktivitas wisata kawasan Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru saat libur Hari Raya Nyepi dan Lebaran 2025 ditutup sementara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kepala Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan penutupan yang dilakukan di tiga kawasan gunung tersebut untuk menghormati perayaan dua hari besar keagamaan tersebut.
“Iya benar penutupan ini untuk menghormati dan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang akan menjalankan ibadah Nyepi dan juga Hari Raya Idul Fitri agar dapat beribadah dengan khidmat, tanpa adanya aktivitas wisata di dalam kawasan,” kata Septi, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (25/2).
Penutupan kawasan Bromo, Tengger, dan Semeru secara resmi dituangkan oleh Balai Besar TNBTS melalui surat bernomor PG.6/T.8/TU/KSA.5.2/B/02/2025 yang diterbitkan pada 24 Februari 2025 dan ditandatangani oleh Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha.
Pada surat tersebut dijelaskan masa waktu pemberlakuan penutupan kawasan tiga gunung tersebut, yakni mulai 28 Maret 2025 pukul 00.01 WIB hingga 1 April 2025 pukul 23.59 WIB.
Kemudian, Balai Besar TNBTS kembali membuka aktivitas wisata pada 2 April 2025, mulai pukul 00.01 WIB.
Septi menjelaskan bahwa selama masa penutupan berlangsung, petugas akan tetap melakukan pengawasan dan penjagaan secara ketat di lokasi pintu masuk kawasan pegunungan tersebut.
Lokasi pintu masuk yang dimaksudkan, yakni meliputi Wonokitri, Cemoro Lawang, Jemplang dan Ranu Regulo. “Disana kan posisinya kami tutup dan akan dilakukan penjagaan oleh petugas selama 24 jam penuh,” ujarnya.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang mencoba masuk ke salah satu kawasan wisata unggulan di Jawa Timur saat aturan penutupan sedang berjalan.
“Kalau untuk pemesanan tiket kami masih belum membuka sampai nanti aturan penutupan itu sudah selesai. Saat ini kami kunci prosesnya,” ucap dia.
Dia juga mengimbau apabila masyarakat akan berkunjung ke destinasi wisata yang juga merupakan kawasan konservasi tersebut supaya membeli tiket secara daring dengan menyesuaikan waktu pembukaan.
“Jangan lupa membeli tiket secara online supaya bisa memastikan ketersediaan kuota kunjungan,” tuturnya. (Kmb/Balipost)