BANGLI, BALIPOST.com – Petani jeruk di Banjar Tiga Kawan, Desa Penglumbaran, Susut dipusingkan dengan lalat emas yang menyerang tanaman jeruk mereka. Pasalnya serangan lalat emas yang cukup mengganas menyebabkan buah jeruk milik petani membusuk di pohon hingga rontok. Akibatnya petani merugi.
Seperti yang dialami petani jeruk di banjar setempat Ketut Suputra. Dia mengatakan serangan lalat emas belakangan ini cukup ganas dan menyerang di hampir seluruh lahan pertanian warga. Buah yang sempat dihinggapi lalat emas biasanya akan membusuk dan kemudian rontok selang beberapa hari kemudian.
Nengah Birawan, petani jeruk lainnya mengatakan ciri-ciri yang mudah ditemukan pada buah jeruk yang diserang lalat emas yakni terdapatnya benjolan pada buah. Disamping itu, warga buah jeruk yang diserang lalat emas juga akan berubah menjadi kuning layu. “Dampak serangan lalat emas menyebabkan buah jeruk busuk dan rontok,” ujarnya Selasa (1/5).
Dikatakan Birawan, serangan lalat emas biasanya mengganas setelah hujan semalaman. Adapun buah jeruk yang menjadi sasaran lalat biasanya yang berumur 3 bulan hingga yang jelang matang.
Untuk mengatasi serangan lalat emas yang merugikan tanaman jeruk, petani di wilayah setempat selama ini sudah berusaha melakukan penyemprotan. Akan tetapi serangan lalat emas tidak bisa dilangkan secara total. Lalat emas hanya bisa dihilangkan beberapa waktu, dan kembali menyerang setelahnya.
Diakui Birawan untuk mengatasi lalat emas dengan cara penyemprotan, butuh biaya yang cukup tinggi karena menggunakan cukup banyak jenis obat-obatan. Penyemprotan pun harus rutin dilakukan setiap dua minggu sekali.
“Selain lalat emas, tanaman jeruk warga di sini juga diserang antrak. Penyakit antrak menyebabkan buah jeruk menguning ketika masih kecil dan tidak bisa membesar. Penyakit ini juga berpotensi besar membuat tanaman jeruk mati,” jelasnya. (dayu rina/balipost)