
MANGUPURA, BALIPOST.com – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Badung hingga kini belum bisa direalisasikan. Informasi yang diperoleh, pemerintah setempat masih menunggu petunjuk teknis dari pusat terkait pelaksanaannya. Meski demikian, Pemkab Badung telah mengalokasikan anggaran hingga belasan miliar dari APBD untuk mendukung program ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengonfirmasi bahwa anggaran telah disiapkan, namun implementasi masih menunggu arahan lebih lanjut. “Untuk anggaran ada, kalau tidak salah Rp16 miliar. Namun, kami masih menunggu petunjuk dari pusat. Kalau kita langsung membangun dapur umum tanpa kepastian penggunaannya, tentu akan merugikan. Oleh karena itu, harus ada persetujuan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Surya Suamba menjelaskan bahwa penyediaan MBG dilakukan melalui proses tender, dengan pendanaan berasal dari pusat dan dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Pemkab Badung siap mendukung, baik dalam hal penyediaan dapur umum maupun kebutuhan lainnya.
“Ada beberapa tipe dapur yang disiapkan, dan rencananya Badung akan menyediakan dapur tipe dua. Nantinya dapur ini akan dibangun oleh kami, tetapi digunakan oleh rekanan BGN,” tambahnya.
Namun, menurut informasi yang diterima, BGN telah membangun tiga dapur umum yang akan digunakan oleh pihak swasta. Lokasi dapur tersebut berada di Kecamatan Petang dan Kerobokan, yang termasuk dalam kategori tipe tiga. “BGN sudah membangun dan dapur ini nantinya akan digunakan oleh pihak swasta. Oleh karena itu, kami menunggu petunjuk lebih lanjut dari pusat terkait peran Pemkab Badung dalam program ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dengan Sekda Badung dan sejumlah pimpinan OPD terkait untuk membahas program MBG. Rapat yang berlangsung di gedung DPRD Badung ini dihadiri oleh Kepala BPKAD serta Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Badung.
“Kami sudah berdiskusi dengan Sekda dan jajaran terkait mengenai implementasi program ini. Pada dasarnya, kami siap mendukung program MBG di Badung, tetapi masih menunggu arahan dari pusat mengenai sejauh mana keterlibatan daerah, baik dari sisi anggaran maupun penyediaan fasilitas,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa Pemkab Badung telah mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung pelaksanaan program MBG. “Kami sudah menyiapkan lokasi dan fasilitas pendukung lainnya. Namun, kami masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat terkait pembagian peran dan sumber pendanaan, baik dari APBN maupun APBD,” pungkasnya. (Parwata/balipost)