
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pihak kepolisian semakin gencar memburu para pengedar narkoba. Kali ini Satresnarkoba Polres Klungkung kembali meringkus tiga pengedar narkoba, dimana satu tersangka diantaranya merupakan residivis. Dari tangan para tersangka, polisi berhasil mengamankan belasan paket narkoba jenis sabu.
Kasatresnarkoba Polres Klungkung AKP I Made Gede Sudarta, S.H., didampingi Kasi Humas Iptu Agus Widiono, S.H, Kamis (27/2), mengatakan, ketiga tersangka tersebut antara lain laki-laki dengan inisial AM alias J, IKDP alias J dan IWAA alias P. Penangkapan para tersangka berawal dari penyelidikan Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Klungkung berdasarkan pemetaan jaringan.
“Selain itu, ini juga merupakan hasil pengembangan beberapa tersangka yang berhasil ditangkap sebelumnya,” kata Kasat Resnarkoba saat pengungkapan kasusnya di Lobby Aula Jalaga Dharma Pandhapa Polres Klungkung, (27/2).
AKP Sudarta menambahkan, pada TKP pertama, tersangka inisial AM, ditangkap pada Minggu (23/2) sekitar pukul 19.00 wita, di sebuah bengkel di Jalan Bypass prof. Dr. lda Bagus Mantra, Desa Gunaksa. Dari hasil penggeledahan tersangka, ditemukan narkotika golongan I jenis sabu sebanyak 2 paket sabu dengan berat 0,37 gram brutto atau 0,15 gram netto, sejumlah plastik klip hingga alat isap bong.
Selanjutnya pada TKP kedua, pelaku inisial IKDP dan IWAA, ditangkap pada hari yang sama di TKP di sebuah bengkel yang berlokasi di Jalan Bypass Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Dusun Lepang. Dari hasil penggeledahan, ditemukan narkotika golongan I jenis sabu sebanyak 11 paket sabu dengan berat 9,29 gram brutto atau 6,83 gram netto, 1 bendel plastik klip termasuk 2 timbangan digital.
“Total barang bukti narkotika golongan l jenis sabu keseluruhan berjumlah 13 paket sabu, dengan berat 9,66 gram bruto atau 6,98 gram netto,” imbuh AKP Agus Widiono.
Atas perbuatannya, tersangka inisial AM berperan sebagai pengedar/perantara, dijerat dengan pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun. Sedangkan tersangka inisial IKD dan IWAA berperan sebagai pengedar/ perantara, dijerat dengan pasal 114 ayat (2) atau pasal 112 ayat (2) Jo. pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan pidana penjara pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun. (Bagiarta/Balipost)