Museum sarkofagus - Menteri Kebudayaan Fadli Zon melihat koleksi yang ditampilkan Museum Sarkofagus. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Kementerian Kebudayaan Indonesia telah melakukan aktivasi Museum Sarkofagus di Tampaksiring Gianyar dengan menampilkan 33 koleksi sarkofagus yang berasal dari berbagai daerah di Bali.

Peresmian Museum Sarkofagus menjadi upaya dalam pelestarian dan penguatan kajian warisan megalitik, sekaligus menegaskan kembali narasi Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban tertua di dunia.

Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon di sela aktivasi dan peresmian Museum Sarkofagus Kamis (27/2) mengatakan, 33 koleksi sarkofagus di Museum Sarkofagus dikumpulkan oleh arkeolog senior Indonesia R.P. Soejono Tahun 1958.

Sarkofagus di nilai penting untuk mengedukasi masyarakat memahami lebih dalam tentang keyakinan, norma, dan struktur masyarakat prasejarah.

Baca juga:  Pentingnya Menjaga DAS Untuk Konservasi Air Berkelanjutan

Fadli menjelaskan, sarkofagus-sarkofagus tersebut menjadi jendela yang membuka wawasan masyarakat untuk memahami kehidupan, kematian, hubungan dengan alam semesta, dan bahkan sistem sosial prasejarah yang terorganisir. Museum Sarkofagus hadir sebagai pusat edukasi, riset, dan konservasi, agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai jejak panjang peradaban kuno.

Fadli berharap aktivasi museum Sarkofagus ini dapat membawa narasi peradaban kuno lebih dekat dengan masyarakat. “Jika temuan ini hanya dibiarkan sebagai artefak statis, maka ia tidak akan hidup, perlu ada edukasi lebih lanjut bagi masyarakat, penelitian mendalam, serta pendekatan yang membuat generasi muda merasa dekat dengan sejarah ini,” tegas Fadli.

Baca juga:  Satpol PP Gianyar Berantas Gepeng di Pusat Kota dan Ubud

Fadli Zon menyebutkan saat ini, Indonesia memiliki setidaknya 469 museum, termasuk yang dikelola oleh pemerintah pusat, daerah, swasta, dan perorangan. Angka ini, menurutnya masih terbilang kecil dibandingkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Nusantara.

“Saya harap aktivasi Museum Sarkofagus ini dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat masyarakat yang lebih besar mendalami sejarah peradaban kita,” tuturnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Bagus Lesmana Trisnu menyambut baik hadirnya Museum Sarkofagus yang bisa menjadi bagian objek wisata di Kabupaten Gianyar. Ini menjadi ajang pendidikan bagi masyarakat Gianyar sendiri khususnya untuk melihat perjalanan kehidupan/peradaban. “Museum Sarkofagus menjadi refleksi melihat Bali jaman dulu, Bali kini dan melihat perjalanan hidup dari masa ke masa,” ucapnya.

Baca juga:  Sehari, Dua Kebakaran Terjadi di Gianyar

Sebagai informasi, peresmian ini diakhiri dengan simulasi penggunaan informasi multimedia interaktif. Pada kegiatan ini, Fadli didampingi Plt Kapala BPK Wilayah XV, I Gusti Agung Gede Artanegara, Ketua AMI, Putu Supadma Rudana; Kepala Majelis Kebudayaan Bali, Prof. I Made Bandem; Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno, serta Anggota Dewan Pengawas Museum dan Cagar Budaya, Tamalia Alisjahbana. (Wirnaya/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *