BANGLI, BALIPOST.com – Bulan Februari ditetapkan sebagai Bulan Bahasa Bali. Di Desa Adat Bebalang, Bangli perayaan Bulan Bahasa Bali tahun 2025 diisi dengan menggelar serangkaian lomba yang melibatkan 120 siswa SD. Melalui lomba ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk selalu melestarikan dan meningkatkan penggunaan bahasa Bali.
Terdapat tujuh kategori lomba yang diadakan, diantaranya bebanyolan, pidarta atau pidato, nyurat aksara Bali atau menulis aksara Bali, ngripta cerpen atau menulis cerpen, dan menyalin aksara. Kegiatan lomba yang berlangsung pada Minggu, 16 Februari 2025 ini diadakan di dua tempat, yakni wantilan Desa Adat Bebalang dan SDN 1 Bebalang.
Bendesa Adat Bebalang, I Nyoman Karsana mengatakan dalam pelaksanaan lomba bahasa Bali tahun ini pihaknya berkolaborasi dengan seluruh sekolah dasar yang ada di wilayah Bebalang. Harapannya supaya anak-anak mau belajar bahasa Bali dan aksara Bali. Pihaknya tidak mencari juara tetapi Juari (berani tampil).
Perbedaan lomba kali ini dengan sebelumnya, kata Bendesa adalah penggunaan juklak-juknis festival bahasa ibu. Dijelaskan Karsana hal ini dilakukan dengan harapan anak-anak yang ikut lomba bulan bahasa Bali di Bebalang dapat melanjutkan ke festival bahasa ibu di tingkat kecamatan, bahkan tingkat nasional.
Dia menyebutkan salah satu siswa yang bersekolah di Bebalang telah berhasil meraih juara 1 festival bahasa ibu di tingkat provinsi tahun lalu. Hal ini diharapkan menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus mengembangkan kemampuan dan berprestasi dalam bahasa Bali.
Dalam lomba bulan bahasa Bali tahun ini pihaknya melibatkan sebanyak 21 juri yang terdiri dari penyuluh bahasa Bali dan penyuluh agama. Pihaknya sangat berharap, dengan adanya perayaan Bulan Bahasa Bali yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bali setiap bulan Februari, Bahasa Bali dapat terus terjaga keberadaannya (ajeg). (Dayu Swasrina/balipost)
