DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu kegiatan baru yang masuk dalam rangkaian DTIK Festival HUT ke-237 Denpasar, yaitu parade ngelawar. Ngelawar atau membuat lawar telah menjadi tradisi di Denpasar tidak hanya menjelang pelaksanaan upacara agama dan adat, namun juga acara non agama dan adat, seperti hari ulang tahun, acara selamatan, dan lainnya.

Dari 20 sekaa teruna teruni Denpasar yang mengikuti parade ngelawar, ada salah satu yang menarik perhatian yaitu lawar jepun.

Baca juga:  Lestarikan Kuliner Bali, Parade Ngelawar Digelar di Denfest 2024

Lawar Jepun ini merupakan kreasi sekaa teruna Suka Laksana, Banjar Pelagan, Penatih Puri.

Sekaa Teruna Suka Laksana, I Made Deno Wijaya mengatakan, ide membuat lawar jepun datang karena harga buah nangka muda yang mahal. Suatu hari ada saudaranya dari Negara, Jembrana datang ke Denpasar membawa lawar jepun.

Menurutnya, di Negara sudah terbiasa membuat lawar jepun sehingga ia pun tak ragu untuk mencobanya dan dihidangkan di HUT Denpasar ini. Ia menjelaskan bahwa lawar jepun terbuat dari daun jepun Bali yang masih muda. Selain itu, bagian yang dipakai hanya pucuknya atau ujung daun jepun.

Baca juga:  Melakukan Ini saat Pengerupukan, ST di Badung Terancam Tak Dapat Bantuan

Sekaa Teruna Yowana Werdhi, Banjar Batanbuah, Kesiman Petilan, I Wayan Gede Alan Setiawan mengatakan, setiap rasa lawar memiliki keragaman tergantung tangan-tangan yang mengadon atau mengaduk lawar tersebut. Namun yang terpenting adalah, bahan baku lawar baik dagingnya, sayurnya, dan kelapa dicincang tipis dan rapi.

Tradisi ngelawar di banjar diakui sudah biasa dilakukan sekaa teruna karena ada berbagai kegiatan di banjar yang melibatkan sekaa teruna untuk terjun ngayah. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Ingin Peroleh Dana Hibah Ogoh-ogoh Badung? Siapkan Persyaratan Ini

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN