DENPASAR, BALIPOST.com – Program desa adat yang ada di Bali diarahkan pada Tri Hita Karana, menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Untuk itu, Desa Adat Kepaon, Denpasar Selatan yang berdampingan dengan beberapa sungai turut menjaga sungai Badung dan sungai-sungai kecil di sekitarnya.
Bendesa Adat Kepaon, Anak Agung Ketut Wirya belum lama ini mengatakan program desa adat berorientasi pada THK.
Pada bidang palemahan Desa Adat Kepaon melakukan kegiatan penataan lingkungan yang ada. Seperti penataan pura, setra, disamping itu juga melakukan kegiatan untuk perlindungan sungai yang ada di Desa Adat Kepaon serta melakukan kegiatan pengambilan sampah.
Mengingat Desa Adat Kepaon berlokasi paling hilir dari Kota Denpasar bahkan Bali, maka kebersihan sungai menjadi sangat krusial. Apalagi di sepanjang Desa Adat Kepaon mengalir sungai besar yaitu Tukad Badung.
Untuk menangani sampah sungai, Desa Adat Kepaon memiliki kelompok Wang Tiga yang bergerak di bidang kebersihan sungai, sambil mengumpulkan sampah yang ada, dan melakukan penjemputan sampah-sampah ke rumah tangga.
Selain itu, Tukad Badung juga menjadi kewenangannya Balai Wilayah Sungai. Selain Tukad Badung, Desa Adat Kepaon juga dialiri sungai kecil. Sehingga daerah hilir menjadi rawan terjadi penumpukan sampah.
Maka setiap sungai perlu diperhatikan kebersihannya agar tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang berada di wilayah hilir. Selain itu, di bidang parahyangan melakukan kegiatan penataan dan pemeliharaan parahyangan, pura kahyangan tiga, pura dalem penataran di lingkungan Dukuh Tangkas maupun lingkungan Suwung.
Sementara itu di bidang pawongan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu pasraman rutin setiap tahun, pelaksanaan bulan bahasa Bali yang sudah dilakukan pada Februari, di samping itu juga ada kegiatan Sipandu Beradat, pengamanan di lingkungan Desa Adat Kepaon. (Citta Maya/balipost)