Ilustrasi. (BP/dok)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sungai Ayung kembali memakan korban jiwa, seorang peserta rafting, Andy Wicaksono tewas saat mencoba olah raga adrenalin ini di kawasan tersebut pada Selasa (1/5). Saat perahu terbalik, korban 39 ini sempat hanyut, namun saat ketika ditemukan sudah tidak bernyawa.

Awalnya korban asal Surabaya ini datang bersama rombongan kantornya ke lokasi lokasi rafting yang ada di Desa Kedewatan, Ubud. Korban pun menaiki perahu yang ditumpangi bersama 5 rekannya dengan pemandu Muliadi (27) pada Selasa siang sekitar pukul 11.00 wita.

Nah indisen perahu terbalik ini terjadi saat hendak menuruni bendungan di dekat SDN 1 Kedewatan. Akibatnya enam orang yang ada di dalam perahu semuanya terjatuh ke sungai. Setelah kejadian itu, para penumpang perahu karet yang sudah mengenakan baju pelampung berusaha menyelematkan diri. Satu-persatu penumpang perahu berhasil diambil oleh pemandu. Ada juga yang menyelamatkan dirinya sendiri.

Baca juga:  Kerinduan Malaysia Airlines kepada Jatim Membuat Destinasi Semakin Terbuka

Namun naas korban, Andy Wicaksono ini tidak ditemukan. Pihak rafting pun langsung melakukan pencarian bersama teman-temannya. Pencarian memakan waktu cukup lama. Nah selang 15 menit kemudian, tubuh Andy langsung mencuat ke permuakaan sungai. Salah satu temannya berusaha menarik ke atas perahu. Saat ditarik, tubuh Andy ini tampak lemas.

Warga setempat pun berupaya cepat melakuakn evakuasi, kemudian membawa korban ke RS BMIC Ubud. Di rumah sakit, korban yang tiba pukul 14.10 wita langsung mendapatkan perawatan selama 1 jam. Pihak medis sempat melakukan rekom jantung sebanyak 4 kali termasuk memberikan obat pemicu jantung sebanyak tiga kali. Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Baca juga:  Di 3 Pintu Masuk Ini, Hampir 2 Ribu Kasus COVID-19 Ditemukan dari Pelaku Perjalanan Internasional

Kapolsek Ubud, Kompol Raka Sugita yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan kejadian ini murni musibah. Mengenai unsur kelalaian, dikatakan polisi belum mengarah ke sana. “Tidak ada (kelalaian-red) itu musibah,” ucapnya singkat.

Sebelumnya, rafting di Sungai Ayung memakan korban berkebangsaan Cina bernama Wang Yumai, pada Juli 2017 lalu. Wanita 25 tewas saat rafting, tepat di Sungai Ayung Desa Melinggih Kelod, Payangan. Saat kejadian Sungai Ayung memang meluab dengan arus yang cukup deras.

Baca juga:  Korupsi Terminal Manuver Gilimanuk, Mantan Kadis Divonis Satu Tahun

Sementara pada 2016, nasib nahas dialami turis asal India, Bhatia Jyoti Gordhan, 70. Nenek bertubuh tambun itu tewas akibat hanyut saat mengikuti rafting di sungai Ayung di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud pada Senin sore (3/10). Sebelumnya 2014 seorang wisatawan asal India, Katir Sheh juga meninggal dunia saat melakukan rafting di Sungai Ayung. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *