
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung I Made Satria menjawab dengan lugas tantangan dalam mengatasi sampah. Dia bahkan yakin mampu menuntaskannya dalam 100 hari kerja. Dalam tiga bulan ke depan, Made Satria ingin fokus menjawab tantangan itu, dengan menuntaskan target “zero” sampah di TPA maupun tumpukan sampah di TOSS Center.
“Saya ingin ada mesin khusus untuk meng-nol-kan tumpukan sampah di TOSS dan TPA Sente. Sehingga nanti ke depan tidak ada lagi cerita TPA Sente overload sampah. Jadi, mengenai mesin apa yang akan digunakan, sudah banyak pihak yang memberikan penawaran. Saat ini kami sedang memilih mesin yang terbaik dengan harga yang memadai, agar proses itu dapat dilakukan lebih cepat, sejalan dengan program 100 hari kerja,” terang Bupati Satria, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/3).
Dia mengatakan, sudah merencanakan pengadaan untuk mesin khusus penanganan sampah ini, nantinya diambilkan dari anggaran dari BKK Provinsi Bali dan BKK Badung. Sejumlah penawaran dikatakan sudah masuk, bahkan yang paling menarik, ada pihak yang menawarkan mesin yang mampu mengolah sampah hingga 60 ton per hari. Satria mengaku cukup tertarik dengan kemampuan mesin khusus tersebut, sehingga kemampuan mesin tersebut, diharapkan bisa mengolah hingga habis tumpukan sampah di TPA Sente.
Demikian juga pengolahan sampah yang kini berjubel di TOSS Center, pasca tidak diperbolehkan lagi membawa residu sampah ke TPA Sente. Disana juga akan disediakan mesin khusus untuk mengolah seluruh sampah yang masih tertahan disana. Dia belum bisa menjelaskan detail mesin itu, dan bagaimana cara kerjanya. Namun, dia optimis, opsi ini mampu menjawab masalah sampah ini. “Sementara untuk mesin teknologi termal yang dianggarkan di DLHP (Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan) Klungkung tahun ini, akan difokuskan untuk penanganan sampah pada TPA di Nusa Penida. Kalau itu semua sudah berjalan, saya yakin masalah sampah sudah tuntas dalam 100 hari kerja,” tegasnya.
Pembelian mesin pengolah sampah residu dengan teknologi termal ini sudah disiapkan anggarannya pada DLHP sebesar Rp 3 Miliar. DLHP Klungkung sudah sejak awal tahun ini diminta segera carikan vendor, yang mampu menyediakan alat itu, dengan kapasitas kelola sampah 20 ton per hari. “Penuntasan masalah sampah ini menjadi salah satu fokus saya. Bahkan, saya tidak akan keluar kota selama tiga bulan ini. Saya ingin fokus eksekusi program 100 hari,” tutup Satria. (Bagiarta/Balipost)