
MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, Sekaa Teruna (ST) Widya Paramitha Banjar Dirgahayu, Desa Gerih, Kecamatan Abiansemal, tengah mempersiapkan ogoh-ogoh bertemakan “Leak Wenara Ugig”. Tema ini terinspirasi dari keresahan warga akibat ulah monyet liar yang sering mengganggu kebun yang ada di belakang pemukiman warga sekitar.
Ketua ST. Widya Paramitha, I Putu Bakti Utama, menjelaskan pemilihan tema tersebut berangkat dari fenomena nyata yang terjadi di Desa Adat Gerih. “Kami melihat bagaimana monyet-monyet besar ini kerap meresahkan warga dengan tingkah laku mereka yang nakal dan sulit dikendalikan. Dari situlah muncul ide untuk mengangkat sosok monyet liar atau kingkong dalam wujud ogoh-ogoh ‘Leak Wenara Ugig’,” ujarnya saat ditemui di Wantilan Desa Adat Gerih, Rabu (5/3).
Saat ini, proses pembuatan ogoh-ogoh telah mencapai 70 persen. Para anggota ST. Widya Paramitha bekerja keras dalam penyelesaiannya, terutama pada tahap akhir yang melibatkan dekorasi dan penyempurnaan tampilan. “Tantangan terbesar kami adalah bagaimana menambahkan properti dan ornamen agar ogoh-ogoh ini terlihat lebih menarik dan memiliki nilai seni yang tinggi,” tambah Bakti Utama.
Meski menghadapi sedikit kendala dalam proses finishing, semangat para pemuda Banjar Dirgahayu tetap tinggi. Mereka berharap ogoh-ogoh tahun ini bukan hanya menjadi simbol perayaan Nyepi, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan kreativitas dan ide-ide mereka.
“Semoga pembuatan ogoh-ogoh ini dapat menjadi sarana bagi para pemuda di ST. Widya Paramitha untuk terus berkembang dan berkarya. Kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas dan kerja sama tim sangat penting dalam melestarikan budaya Bali,” tutupnya.
Dengan semangat gotong royong dan dedikasi tinggi, ogoh-ogoh “Leak Wenara Ugig” siap menjadi bagian dari kemeriahan malam pengerupukan dan memperkuat nilai budaya di tengah masyarakat. (Pande Paron/balipost)