MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Pangsan, yang terletak di Desa Pangsan, Kecamatan Petang, menggelar rangkaian upacara suci, yakni Yadnya Nyekah Kurung Kinambulan, Metatah, Mepetik, dan Menek Kelih. Kegiatan ini dihadiri langsung Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian adat dan budaya setempat.
Manggala Karya, I Dewa Nyoman Padaarsa, menjelaskan upacara ini merupakan bagian dari Pitra Yadnya, yaitu ritual yang dilakukan untuk menghormati dan menyucikan roh leluhur agar mencapai alam yang lebih tinggi.
Selain itu, juga dilaksanakan Metatah atau potong gigi, yang menandakan peralihan seseorang menuju kedewasaan, serta Mepetik dan Menek Kelih yang melambangkan kesiapan seorang anak dalam menjalani kehidupan spiritual dan sosial.
Sebagai bentuk gotong-royong, peserta yang mengikuti upacara ini diwajibkan memberikan jaton bakti sebesar Rp300 ribu per orang, yang kemudian terkumpul sebesar Rp17,7 juta.
Selain itu, Pemerintah Desa Pangsan turut memberikan bantuan dana sebesar Rp494,7 juta, sehingga total dana yang terkumpul mencapai Rp512,4 juta. Dana tersebut digunakan untuk mendukung seluruh proses upacara hingga selesai.
Dalam kesempatan itu, Bupati Adi Arnawa mengungkapkan rasa bahagianya dapat hadir dalam upacara ini. Ia mengapresiasi inisiatif Desa Adat Pangsan yang menyelenggarakan upacara secara kolektif dan bergotong-royong.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Badung turut memberikan bantuan dana sebesar Rp50 juta untuk penyelenggaraan upacara ini. Ia menegaskan komitmen Pemkab Badung dalam membantu masyarakat dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan.
Upacara ini menjadi salah satu bentuk nyata bagaimana Desa Adat Pangsan menjaga warisan leluhur melalui pelaksanaan tradisi keagamaan secara turun-temurun. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat, kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus dilestarikan di masa mendatang. (Parwata/balipost)
