Ogoh-ogoh Pawijilan Sang Watugangga karya STT Satria Budi Yowana, Kelan, Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi beragam kreasi dan inovasi ogoh-ogoh dilahirkan oleh para pemuda dan pemudi Hindu. Salah satunya ogoh-ogoh yang digarap Banjar Kelan Desa, Desa Adat Kelan, Tuban, Badung.

Mangambil tema “Pawijilan Sang Watugangga,” ogoh-ogoh ini mengangkat kisah kelahiran Watugangga, anak dari Hanoman yang lahir akibat jatuhnya kama (sperma) sang Hanoman dan secara tidak sengaja tertelan oleh ikan (Ulam Agung). Ikan tersebut merupakan penjelmaan seorang dewi yang dikutuk oleh para dewata karena kesalahannya.

Baca juga:  Diskominfo Badung Tak Matikan Jaringan Internet Saat Nyepi 2025

I Kadek Dwi Chandra Putra (25), selaku ketua Seka Teruna Teruni (STT) Satria Budi Yowana, mengungkapkan bahwa inspirasi pembuatan ogoh-ogoh ini berasal dari keinginan untuk menggambarkan sosok Watugangga yang unik. “Ingin menggambarkan sosok watugangga yang di lahir sebagai kera bersisik dan memiliki ekor yang menyerupai ekor ikan,” jelasnya saat diwawancarai melalui sambungan WhatsApp, Selasa (4/3).

Saat ini, progres pembuatan ogoh-ogoh sudah mencapai tahap finishing dengan estimasi sekitar 85% rampung. Meski prosesnya berjalan lancar, tim sempat menghadapi kendala, terutama terkait ketersediaan bahan yang kadang habis di tengah malam serta keterbatasan waktu pengerjaan.

Baca juga:  Ogoh-Ogoh “Ki Dalem Dukut” Siap Meriahkan Perayaan Nyepi di Banjar Pengembungan

Dengan penilaian ogoh-ogoh yang akan digelar pada Jumat (7/3) di Badung, ia berharap karya sekaa teruna teruni ini mendapatkan penilaian yang memuaskan. “Harapan besar dari kami mendapat nilai yang memuaskan pada saat penilaian pada tanggal 7 Maret ini,” tambah Kadek Dwi. (Andin Lyra/balipost)

BAGIKAN