Sekaa Teruna Teruni (STT) Werdhi Yowana Banjar Tampakgangsul sedang menggarap ogoh-ogoh bertema "Murkanya Panca Maha Bhuta (Mewali ring Acintya)" untuk malam Pangerupukan tahun ini. (BP/Wahyu Widya)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sekaa Teruna Teruni (STT) Werdhi Yowana Banjar Tampakgangsul sedang menggarap ogoh-ogoh bertema “Murkanya Panca Maha Bhuta (Mewali ring Acintya)” untuk malam Pangerupukan tahun ini. Ogoh-ogoh ini juga diharapkan bisa lolos 16 besar lomba yang diselenggarakan Kota Denpasar dan berpartisipasi dalam Kesanga Festival pada 21-23 Maret 2025.

Ketua STT Werdhi Yowana, I Bagus Ari Arsadana (19), menjelaskan tema ini diangkat sebagai bentuk refleksi terhadap kondisi lingkungan yang semakin terancam akibat keserakahan manusia. “Di zaman yang semakin maju, manusia semakin tamak dalam mengeksploitasi alam demi kepentingan mereka sendiri. Sampah dibuang sembarangan, pohon ditebang tanpa kendali, sungai dikotori, udara dipenuhi asap beracun, dan tanah diracuni bahan kimia. Hal ini membangkitkan amarah para unsur alam yang disebut Panca Maha Bhuta, yakni pertiwi (tanah), apah (air), teja (api), bayu (udara), dan akasha (ether), yang kemudian menyebabkan ketidakseimbangan di alam,” ujarnya belum lama ini.

Baca juga:  Kursus Teologi Hindu Angkatan I Ditutup, Kursus ke-2 Digelar Desember 2017

Proses pengerjaan ogoh-ogoh ini telah dimulai sejak pertengahan Desember 2024. Hingga saat ini, progres pengerjaan telah mencapai sekitar 80 persen dan tengah berada dalam tahap pengecatan.

Seperti halnya proses kreatif lainnya, pembuatan ogoh-ogoh ini juga menghadapi berbagai kendala. Menurut Ari, tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah keterbatasan dana dan tenaga. “Namun, kendala tersebut tidak menyurutkan semangat kami. Kami tetap berusaha memberikan yang terbaik agar hasilnya memuaskan,” tambahnya.

Baca juga:  Persentase Kesembuhan COVID-19 di Bali Capai 94 Persen

Tahun ini, STT Werdhi Yowana memiliki harapan besar terhadap ogoh-ogoh yang mereka buat. Setelah tahun sebelumnya tidak dapat mengikuti lomba Kesanga Fest akibat ukuran ogoh-ogoh yang terlalu besar, mereka berambisi untuk bisa masuk ke dalam 16 besar lomba ogoh-ogoh se-Kota Denpasar. “Kami berharap dan berdoa agar tahun ini bisa lolos dalam kompetisi tersebut,” ungkapnya dengan optimisme. (Wahyu Widya/balipost)

BAGIKAN