
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang pria diduga melakukan percobaan pencurian diamankan warga di Dusun Kawan, Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung, Minggu (9/3) sore. Pelaku ramai-ramai diarak warga kemudian dikeler ke tempat aman, sebelum dibawa ke Polsek Banjarangkan.
Pelaku ini diduga depresi, setelah kedua orangtuanya meninggal, kemudian minggat dari rumahnya di Jember, Jawa Timur.
Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono, mengatakan sebelum peristiwa itu, awalnya Sabtu (8/3), saksi Samsul Arifin, seorang sopir travel dihubungi oleh pelaku bernama Slamet, untuk ikut numpang ke Bali. Setelah sampai di Bali, sopir travel ini menurunkan penumpang di Desa Tusan.
Setelah penumpang turun dari mobil, sopir travel juga ikut turun untuk meminta ongkos. Tetapi Slamet malah lompat dari jendela mobil dan lari ke rumah warga.
“Peristiwa itu sempat dilihat oleh warga. Slamet naik ke atas genteng rumah warga setempat Ida Bagus Sumantrayasa. Selanjutnya warga bersama pemilik rumah mengejar pelaku. Dia sempat lari ke Puskesmas Banjarangkan 1 lanjut lari ke sebuah pura untuk bersembunyi. Akhirnya tadi bisa diamankan oleh warga sekitar,” kata AKP Agus Widiono.
Proses pengamanan pelaku sempat membuat heboh masyarakat sekitar. Pelaku ramai-ramai dikeler ke luar pura dari tempatnya bersembunyi. Pelaku sempat diduga hendak mencuri di areal pura, sehingga pelaku ramai-ramai diamankan warga. Dia diduga sempat ingin melawan, namun banyaknya warga yang datang ke TKP, membuat pelaku tak berdaya. Dia juga nampak babak belur dihajar masyarakat setempat yang kesal dengan kelakuan pelaku ini.
Peristiwa warga mengamankan pelaku ini sempat terekam HP warga dan tersebar luas di media sosial. Dari video yang beredar, sejumlah warga berupaya mengamankan pelaku dari amuk massa. Meski sudah diamankan, nampak pelaku sudah babak belur. “Saat ini pelaku telah diamankan di Polsek Banjarangkan. Untuk sementara tidak ada warga melaporkan tentang kehilangan barang dari kasus tersebut,” tegas AKP Agus Widiono.
Dari pemeriksaan sementara, diduga Pelaku Slamet ini mengalami depresi. Hal itu terjadi setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Menurut keterangan dari kakak pelaku yang diperoleh polisi, pelaku juga sempat merusak dan membakar rumah kakaknya. Saat ini pihak kepolisian Polsek Banjarangkan sedang mendalami penanganan kasusnya. (Bagiarta/balipost)