
DENPASAR, BALIPOST.com – Harga komoditas pokok jelang hari raya besar keagamaan, khususnya Nyepi dan Idul Fitri 2025 sedikit melandai. Khususnya cabai rawit yang sebelumnya sempat Rp125.000 per kilogram menjadi Rp80.000 per kilogram.
Saat dilakukan pemantauan harga di Pasar Badung, Sabtu (8/3), salah seorang pedagang bumbu dapur Ni Nyoman Wandri mengakui penurunan harga cabai rawit. “Ya sudah sedikit turun, sudah Rp80.000 sekarang,” katanya.
Sebelumnya sejak awal mulai puasa harga cabai dikatakannya naik menjadi Rp125.000 per kilogram. Harga tersebut kurang lebih terjadi sepekan. Sementara untuk jenis bumbu dapur lainnya, harga jualnya masih sama seperti sebelumnya, seperti bawang merah Rp35.000 per kilogram dan bawang putih Rp40.000 per kilogram.
Penurunan harga cabai rawit juga diakui oleh pedagang kelontong di wilayah Ubung Kaja, Denpasar Samirin. Dia mengatakan saat ini sudah bisa menjual secara eceran Rp5.000 per setengah ons. Sebelumnya ia harga jualnya mencapai Rp7.000 per setengah ons. Demikian untuk harga bumbu lainnya masih sama seperti sebelumnya.
Data dari sigapura.baliporv.go.id harga kebutuhan pokok cenderung melandai. Di antaranya cabai rawit Rp86.407 per kilogram turun 6,28 persen, daging ayam ras Rp40.045 per kilogram turun 1,95 persen, telur ayam ras turun 1,18 persen yang saat ini mencapai Rp27.437 per kilogram.
Sementara untuk daging sapi has luar mengalami kenaikan 1,91 persen yang saat ini mencapai Rp120.208 per kilogram. Dan untuk harga Cabai besar Rp67.284 per kilogram, bawang merah Rp32.080 per kilogram dan bawang putih Rp39.883 per kilogram.
Dalam upaya menekan lonjakan harga yang terjadi di hari raya, di Kota Denpasar beberapa komoditas diberi subsidi Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram oleh Sewakajaya di bawah naungan Perumda Pasar Sewakadharma.
Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata mengatakan, subsidi ini diberikan kepada komoditas yang tengah mengalami lonjakan harga saat itu. “Seperti waktu ini harga cabai rawit yang sedang naik, kami subsidi itu,” ungkapnya sembari mengatakan, subsidi diberikan untuk pedagang di Pasar Badung dan Pasar Kereneng. (Widiastuti/bisnisbali)