
DENPASAR, BALIPOST.com – Pasar takjil yang hadir selama bulan Ramadan di Jl. Ahmad Yani, Dauh Puri Kaja, Denpasar menjadi tempat favorit untuk berburu makanan berbuka puasa. Pasar yang buka tiap pukul 16.00 WITA ini selalu ramai dikunjungi karena beraneka ragam jenis takjil bisa dibeli di sana.
Sabrina, seorang pedagang es jeruk Kurnia asal Tabanan, mengatakan bahwa jenis takjil yang paling laris di bulan Ramadan ini adalah gorengan, sate, dan cimol.
Sabrina mengungkapkan tantangan terbesar yang dihadapi dalam berjualan adalah keramaian pengunjung yang membuat suasana pasar menjadi sempit dan cuaca panas yang tidak bersahabat.
“Tantangan terbesar saat berjualan adalah berdesakan dengan orang dan cuacanya panas,” ungkap Sabrina saat ditemui di lapak jualannya, Selasa (11/3).
Sementara itu, Husnul yang berjualan berbagai takjil seperti gorengan, samosa, lumpia, dan kolak mengakui jenis dagangannya yang hampir sama membuat cukup sulit untuk menarik minat pembeli. Ia mengandalkan cita rasa sebagai pembeda dari pedagang lain, dengan kue sus menjadi salah satu produk andalannya.
“Tantangan yang saya hadapi dalam berjualan takjil adalah karena dagangannya kayaknya hampir sama, jadi kita mengandalkan cita rasa aja ya, karena yang buat beda beda,” ujar Husnul.
Nita, pedagang lain asal Denpasar, yang juga menjual berbagai takjil, mengungkapkan cuaca yang tak menentu juga menjadi tantangan tersendiri. Sebab, saat hujan umumnya pasar jadi sepi pengunjung.
“(Tantangan, red) Yang dihadapi selama jualan saat ini tidak ada, kecuali kemarin saat musim hujan pengunjungnya sepi,” ungkap Nita.

Meskipun begitu, harapan mereka tetap besar. Sabrina berharap dapat mencapai target penjualan yang diinginkan, sementara Husnul ingin lebih banyak orang tahu tentang jualannya. Sementara Nita mengharapkan fasilitas pasar semakin membaik di masa depan.
Aulia, salah satu pengunjung asal Sempidi, mengungkapkan khusus datang ke pasar takjil karena keramaian dan suasana yang menarik. Walaupun ia baru sekali berkunjung di tahun ini, ia mengaku sering datang ke pasar takjil setiap tahunnya.
“Karena ramai yang mengunjungi pasar ini, jadinya saya penasaran. Memang setiap tahun juga ke sini, sekali atau dua kali pasti ke tempat ini.,” kata Aulia.
Takjil favorit Aulia selama Ramadan adalah es blewah. Ia memilih takjil berdasarkan tampilan, seperti donat kentang yang memiliki ciri khas dibandingkan dengan donat berbahan dasar tepung biasa.
Rina, pengunjung lainnya asal Denpasar, juga mengaku hampir setiap hari mengunjungi pasar takjil. Rina menyukai berbagai varian takjil yang dijual, terutama samosa, risol mayo, dan sate-satean.
Namun, Rina juga mencatat kendala yang sering dihadapi pengunjung, yakni keramaian yang sering terjadi, terutama pada jam 4 sore. “Sangat ramai, terutama di jam 4 WITA,” ujar Rina. (Wahyu Widya/Andin Lyra/balipost)