Sekaa Teruna (ST) Dipa Bhuana Canthi, Banjar Basangkasa, Badung, mengusung narasi yang menggambarkan terciptanya manusia pertama di bumi, Swayambu Manu dan Satharupa, dalam ogoh-ogoh yang digarap. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sekaa Teruna (ST) Dipa Bhuana Canthi, Banjar Basangkasa, Badung, kembali mengusung tema yang penuh makna dalam pembuatan ogoh-ogoh mereka. Dengan judul “Tanpa Tulis,” tema ini melanjutkan cerita dari trilogi ogoh-ogoh sebelumnya dan menyajikan narasi yang menggambarkan terciptanya manusia pertama di bumi, Swayambu Manu dan Satharupa, serta perjalanan mereka dalam menjaga keseimbangan kehidupan.

Dalam wawancaranya, Ketua ST. Dipa Bhuana Canthi, I Nyoman Rio Paryatmana, menjelaskan bahwa tema “Tanpa Tulis” mengangkat kisah tentang Swayambu Manu dan Satharupa sebagai simbol dari kesatuan Brahman/Tuhan dengan unsur Panca Maha Bhuta, yang menjadi Bhuwana Alit atau mikrokosmos. Keduanya diutus untuk menjaga kebijaksanaan dan welas asih dalam menjalani kehidupan di bumi. Namun, ujian dan gangguan datang melalui Bhatari Durga dan Bhuta Maya Kosa, yang menguji ketahanan pasangan suami istri tersebut dalam menghadapi ilusi dan rasa suka cita yang berlebihan.

Baca juga:  Ogoh-Ogoh Banjar Kembangsari Blahkiuh Angkat Refleksi Zaman Kaliyuga

Proses pengerjaan Ogoh-Ogoh ini melibatkan seluruh anggota ST. Dipa Bhuana Canthi, serta ada beberapa hasil karya yang dikerjakan oleh kawan-kawan seniman dan sekaa teruna di Bali. “Ini merupakan hasil satu kesatuan aspirasi dan inspirasi dari para arsitek dan pemuda kami, serta karya-karya dari seniman lain,” ungkap Rio saat ditemui di Balai Banjar Basangkasa, Rabu (12/3).

Per 12 Maret 2025, pengerjaan Ogoh-Ogoh sudah rampung, meskipun sempat ada kendala waktu yang dipengaruhi oleh kegiatan “menyama braya” atau gotong royong di Bali. Namun, Rio menyebutkan bahwa tim mereka berusaha keras untuk menyelesaikan Ogoh-Ogoh tepat waktu agar dapat mengikuti lomba Ogoh-Ogoh tingkat zona di Kabupaten Badung.

Baca juga:  Harap Lolos Kesanga Festival 2025, STT Werdhi Yowana Tampakgangsul Angkat Refleksi Kondisi Lingkungan dalam Karyanya

Harapan terbesar Rio adalah agar ogoh-ogoh yang mereka buat dapat diterima dan disukai oleh masyarakat luas, serta dapat menginspirasi seniman dan sekaa teruna lainnya. Tak ketinggalan, mereka juga berharap untuk meraih hasil terbaik dalam lomba ogoh-ogoh yang diadakan menyambut Nyepi 2025 ini. (Pande Paron/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *