Seorang petani memperlihatkan tanaman padi yang rusak karena mengganasnya hama tikus di Apuan, Susut, Bangli. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Kerusakan terjadi pada puluhan hektar tanaman  padi di Subak Bekutel, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Bangli. Penyebab kerusakan ini, menurut salah seorang petani, Nyoman Karma, dikarenakan serangan hama tikus yang belakangan ini mengganas.

Pihaknya menuturkan serangan tikus mulai muncul sekitar 2 bulan lalu. “Memang awalnya tidak begitu banyak, namun  belakangan ini serangan makin ganas. Batang tanaman padi dimakan sehingga menyebabkan tanaman layu,” akunya, Rabu (13/3).

Baca juga:  Dari Presiden Joe Biden Tiba hingga Perjuangan Gubernur Koster Diapresiasi

Untuk menghindari kerugian, para petani di sana melakukan panen lebih awal. Sebab dampak ganasnya serangan tikus itu, panen mengalami penurunan yang cukup drastis. Dia mencontohkan lahan sekitar 7 are hanya mampu menghasilkan  dua kampil. Padahal kalau panen normal bisa didapat sekitar 7 kampil gabah. “Kalau kita menunggu sampai  kuning, dipastikan bisa habis dimakan (tikus),” keluhnya.

Petani lainnya, Jro Mangku Wayan Sentana mengalami hal yang sama. Dimana, serangan hama tikus kali ini yang terparah sejak 10 tahun terakhir. Untuk menanggulangi serangan tikus, sejatinya petani di wilayahnya sudah melakukan berbagai upaya termasuk secara niskala, yakni upacara newa sraya ica.

Baca juga:  Bupati Himbau Wisatawan Tak Kenal Medan Manfaatkan Sopir Lokal

Upacara ini dilaksanakan di Pura Panyiwian Subak, salah satunya Pura Masceti. “Krama subak pantang atau menghindari menanggulangi hama tikus dengan cara nuba atau meracun. Khawatir kalau meracun dilakukan serangan tikus makin mengganas,” ucap jro Mangku Sentana.

Disinggung luas sawah di Subak Bekutel, menurutnya sekitar 80 hektare. Selain tanaman padi, budidaya palawija seperti singkong, ketela rambat dan jenis lain dilakoni petani. (Antarini/denpost)

Baca juga:  Tol Gate di Gilimanuk Rusak, Bupati Artha Berang
BAGIKAN