BANGLI, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli berencana memberikan bantuan logistic kepada sejumlah warga di Desa Terunyan, Kintamani yang rumahnya terendam akibat meluapnya air danau yang naik sejak beberapa waktu lalu. Hanya saja, BPBD mengalami kendala untuk menyalurkan bantuan tersebut. Pasalnya, dari pihak Perbekel Desa Terunyan belum memberikan data pasti terkait jumlah warga yang rumahnya terdapkan akibat naknnya air danau tersebut.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa seizin Kalak I Wayan Karmawan, Jumat (4/5) mengatakan, sejatinya pihaknya sudah mengambil langkah-langkah antisipasi yang ditawarkan kepada masyarakat setempat terkait rumah warga di Desa Terunyan yang terendam akibat kembali naiknnya air danau mulai dari alternative jangka panjang maupun jangka pendek. Kata dia, untuk alternatif jangka pendek sejumlah warga yang rumahnya terendam air danau seharusnya diungsikan sementara ketempat yang lebih aman.
“Karena dengan lamanya rumah warga terendam air danau akan dapat menimbukan efek-efek yang tidak bagus salah satunya kesehatan. Karena dengan kondisi seperti itu, warga sangat rentan sekali terkana berbagai penyakit. Apalagi rentan waktu air danau surut dan kembali normal cukup lama sekitar bulan Oktober mendatang. Sehingga sampai beberapa bulan kedepan, pemukiman warga setempat masih terendam air danau. Maka dari itu untuk sementara warga harus diungsikan,”ucap Agus Sutapa.
Terkait rencana tersebut, kata Agus Sutapa, sejatinya pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Perbekel Terunyan terkait rencana untuk mengungsikan sementara warga setempat ke lokasi yang lebih aman. Hanya saja, hingga saat ini pihaknya tak kunjung mendapatkan kejelasan data yang pasti dari pihak desa terkait jumlh warga dan kelanjutan rencana tersebut. “Karena ini masalah warga kita serahkan sepenuhnya kepada pihak desa dalam hal ini Perbekel untuk menyampaikan rencana itu apakah warga yang rumahnya terendam siap diungsikan atau tidak. Kita meminta supaya perbekel segera bisa memeberikan keputusan yang terbaik berdasarkan hasil yang disepakati,”ucapnya.
Lebih anjut dikatakannya, sejatinya pihaknya berencana memberikan bantuan logistic kepada warga yang rumahnya terendam. Hanya saja, penyaluran bantuan tersebut belum bisa dilakukan karena belum adanya data pasti dari perbekel masalah jumlah warga yang rumahnya yang terdampak luapan air danau. Maka dari itu, sampai saat ini masih menunggu kepastian data tersebut, sehingga data tersebut bisa diserahkan ke pak Bupati Made Gianyar untuk di ACC.
“Rencananya kita berencana untuk memberikan bantuan logistik sisa dari pengungsi Gunung Agung. Hanya saja, kita masih menunggu data pasti dari pihak desa terkait jumlah warga terdampak. Kita harap pihak desa segera bisa memberikan data by name by address berapa warga yang terdampak.
Jika saduh dapat data pastinya kita bisa salurkan bantuan logistik kepada warga setempat sesuai dengan jumlah data tersebut. Karena jika sekarang kita membawa bantaun kesana, ya kalau jumlahnya sesuai yang kita bawa. Kalau kurang kan tidak enak nantinya karena akan menimbulkan kecemburuan social. Karena ada yang dapat bantuan dan ada yang tidak,” pinta Agus Sutapa.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Perbekel Desa Terunyan I Wayan Arjana, menjelaskan, jika rumah warga yang terendam sebanyak 50 rumah dengan jumlah 73 Kepala Keluarga (KK). Sedangkan, warga Terunyan I Ketut Jaksa mengungkapkan, jika air danau sedikit mulai surut. “Memang air danau surut. Surutnya hanya sedikit yakni sekitar 5 cm. Sementara rumah warga asih tetap terendam,”singkanya. (eka prananda/balipost)