
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan final lomba ogoh-ogoh di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, menuai keluhan dari para peserta, khususnya Sekaa Teruna (ST) dan Yowana.
Nominator tiga besar dari tujuh zona ini menyoroti kurangnya kesiapan panitia dalam penyelenggaraan acara, terutama terkait akses membawa ogoh-ogoh ke lokasi serta kondisi stand yang dinilai kurang representatif.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, langsung turun ke lokasi pada Jumat (14/3), untuk meninjau persiapan lomba. Saat itu juga, ia memanggil Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Badung, Gede Sudarwitha, guna mengevaluasi penyelenggaraan lomba agar lebih baik ke depannya.
Bupati Adi Arnawa menegaskan bahwa penyelenggaraan lomba ini harus di evaluasi agar ke depannya lebih baik dan sesuai dengan ekspektasi peserta serta masyarakat. “Saya minta Pak Kadis evaluasi ini dengan serius sebagai bahan pertimbangan kebijakan ke depan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti beberapa aspek teknis dalam lomba, seperti tinggi tenda yang kurang memadai untuk improvisasi ogoh-ogoh. Hal ini menjadi masukan penting agar peserta lebih leluasa menampilkan kreativitas mereka.
“Dari pengamatan saya, karya ST dan Yowana sudah cukup bagus. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti tinggi tenda yang harus lebih besar agar ogoh-ogoh bisa lebih menunjukan keseluruhan inovasinya,” jelasnya.
Selain itu, bupati juga menyinggung soal parade ogoh-ogoh yang dipastikan akan ramai. Namun, ia mengakui bahwa keterlibatan pedagang UMKM masih belum bisa diakomodasi secara maksimal dalam lomba kali ini.
“Mungkin ke depan kita bisa manfaatkan taman kota untuk menggelar acara ini agar lebih luas dan nyaman,” ungkapnya.
Menanggapi instruksi bupati, Kadisbud Badung, Gede Sudarwitha, menyatakan kesiapannya untuk melakukan evaluasi dan perbaikan di berbagai aspek. Ia menegaskan bahwa teknis lomba sudah dirancang sejak awal, tetapi tetap ada beberapa kendala yang perlu diselesaikan.
“Sesuai teknikal meeting, ogoh-ogoh sudah dijadwalkan masuk hari ini agar ada waktu persiapan dan gladi. Namun, jika ada keterlambatan, kami tetap menunggu karena bisa saja ada kendala di jalan,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan diskualifikasi bagi ST atau Yowana yang tidak hadir sesuai jadwal, Gede Sudarwitha enggan memberikan jawaban pasti. Ia menegaskan bahwa pihaknya masih terus berkoordinasi dengan para peserta agar semuanya bisa tampil sesuai jadwal.
“Kami tetap mengupayakan agar semua nominator hadir dan bisa menampilkan karya terbaik mereka,” katanya.
Selain itu, Sudarwitha juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengantisipasi hambatan di jalan serta memfasilitasi pengangkutan ogoh-ogoh dengan towing, sesuai arahan bupati.
“Tenda dan perlengkapan lainnya juga akan kami tingkatkan agar lebih representatif di masa mendatang,” tutupnya. (Parwata/Balipost)