
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali menargetkan realisasi investasi tahun 2025 sebesar Rp45,62 triliun. Target ini sesuai yang diberikan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
“Target realisasi investasi di Bali tahun 2025 yang diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp45,62 triliun,” ujar Kepala DPMPTSP Provinsi Bali, I Wayan Sumarajaya, Senin (17/3).
Sumarajaya mengungkapkan pada Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2025 sudah ada investasi yang masuk. Hanya saja masih menunggu rilis resmi dari Kementerian Investasi yang akan diterbitkan pada April 2025. “Untuk tahun 2025, sampai dengan bulan Maret baru bisa diketahui setelah rilis realisasi investasi Triwulan I dari Kementerian Investasi/BKPM. Rilis data investasi oleh Kementerian Investasi per Triwulan, sehingga untuk 2025 dari Januari sampai dengan Maret 2025 akan dirilis bulan April, jadi datanya belum terbit,” ungkapnya.
Diungkapkan, 5 top sektor realisasi investasi yang paling mendominasi pada tahun 2024, yakni sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; hotel dan restoran; jasa lainnya; perdagangan dan reparasi; dan transportasi, gudang dan telekomunikasi. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan sektor investasi apa saja yang akan paling diminati di 2025 ini.
“Belum bisa kita pastikan 5 sektor (investasi yang paling diminati tahun 2025 ini,red), itu yang jelas tahun 2024 kebanyakan investasi pada tingkat tersier sedangkan sektor sekunder dan primer masih kurang. Demikian juga sebaran investasi lebih banyak di Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan,red) dan kita harapkan juga investasi lebih banyak lagi ke luar Sarbagita,” ujarnya.
Dikatakan, capaian investasi di Bali pada Tahun 2024 telah terealisasi sebesar Rp36,52 triliun. Jumlah ini melampaui target yang dicanangkan sebesar Rp16,23 triliun. Sehingga, secara persentase realisasi investasi yang masuk sepanjang tahun 2024 mencapai 225 persen.
Sedangkan, ada 3 sektor primer potensial yang akan digarap pada tahun 2025 ini. Yakni, pertanian, infrastruktur untuk mendukung konektivitas wilayah, dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya. Untuk mendorong pemerataan investasi Bali Utara dan Selatan, perlu peningkatan aksesibilitas di Bali Utara dan Selatan melalui jalan raya dan transportasi umum. (Ketut Winata/balipost)