
MANGUPURA, BALIPOST.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mangutama Kabupaten Badung atau yang lebih dikenal sebagai PDAM Badung akan membangun sebuah museum air pada tahun 2025 mendatang. Museum ini dirancang tidak hanya sebagai ruang pameran, tetapi juga menjadi pusat edukasi interaktif yang mengangkat pentingnya air bagi kehidupan dan lingkungan.
Direktur Utama Perumdam Tirta Mangutama Badung, I Wayan Suyasa, mengungkapkan bahwa pembangunan museum air ini menjadi bagian dari program strategis PDAM Badung di tahun 2025. Museum tersebut akan mengadopsi teknologi modern untuk menjelaskan secara mendalam mengenai siklus air, proses pengolahan air, hingga pentingnya konservasi sumber daya air kepada masyarakat.
“Museum ini akan menampilkan perjalanan sejarah pengelolaan air di Perumdam Tirta Mangutama, termasuk inovasi teknologi yang telah kami terapkan dari masa ke masa,” jelas Suyasa saat ditemui pada Minggu (23/3).
Lebih jauh ia menerangkan, museum ini akan dilengkapi dengan konsep Biorama. Konsep tersebut memungkinkan pengunjung mendapatkan pengalaman belajar yang lebih nyata melalui media edukasi tiga dimensi (3D) yang interaktif. PDAM Badung ingin museum ini menjadi area belajar menarik bagi anak-anak dan generasi muda, sehingga mereka dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan air dan kelestarian lingkungan.
Tak hanya fokus pada pembangunan museum, Suyasa juga memaparkan berbagai terobosan teknologi yang tengah dikembangkan oleh Perumdam Tirta Mangutama. Salah satunya adalah sistem pemantauan kualitas dan distribusi air secara real-time berbasis Internet of Things (IoT).
Teknologi ini berfungsi untuk mengawasi tekanan air, mendeteksi kebocoran, dan memantau konsumsi air pelanggan secara langsung. “Kami juga memanfaatkan teknologi Geographic Information System (GIS) untuk memetakan jaringan distribusi air, mengidentifikasi wilayah rawan gangguan, dan merancang ekspansi layanan,” paparnya.
Di sisi lain, PDAM Badung juga sedang membangun ruang command center yang dilengkapi dengan dashboard publik. Fasilitas ini memungkinkan masyarakat mengakses informasi secara transparan terkait operasional perusahaan, mulai dari kualitas air, efisiensi distribusi, hingga pelayanan pelanggan.
“Dengan adanya command center ini, kami berharap respons terhadap keluhan pelanggan, mitigasi kebocoran, atau gangguan teknis lainnya bisa jauh lebih cepat,” kata Suyasa, yang saat itu didampingi Direktur Umum Perumdam Tirta Mangutama Badung, I Made Sugita, dan Direktur Teknik, I Made Suarsa.
Museum air ini diharapkan menjadi ikon edukasi baru di Badung, sekaligus memperkuat komitmen PDAM Badung dalam menghadirkan layanan air bersih yang berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat. (Parwata/balipost)