DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil survei angkatan kerja nasional (sakernas) Februari 2018 menunjukkan terjadi kenaikan angkatan kerja. Penduduk yang bekerja mengalami kenaikan sementara penduduk yang menganggur mengalami penurunan.
Untuk penduduk usia kerja yang mencapai 3.266.054 penduduk, 2.607.288 orang tergolong sebagai angkatan kerja (penduduk seminggu yang lalu bekerja atau menganggur). “Dengan kata lain, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 79, 83 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Adi Nugroho, Senin (7/5).
Lanjutnya, sebanyak 658.766 orang dari penduduk usia kerja tergolong sebagai bukan angkatan kerja. Yaitu penduduk usia kerja dengan kegiatan seminggu yang lalu sekolah, mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya.
Dari jumlah angkatan kerja hasil Sakernas Februari 2018, penduduk yang bekerja mencapai 2.584.943 orang (99,14 persen), sementara hanya 0,86 persen atau 22.345 orang angkatan kerja yang menganggur.
Penduduk yang bekerja pada Februari 2018 naik sebesar 147.448 orang bila dibandingkan dengan kondisi Februari 2016 mencapai 2.437.494 orang. Demikian juga halnya bila dibandingkan dengan penduduk yang bekerja pada Agustus 2017, mengalami kenaikan sebesar 186.636 orang karena pada Agustus 2017 jumlah penduduk yang bekerja mencapai 2.398.307 orang.
Sementara itu pengangguran Februari 2018 mencapai 0,86 persen mengalami penurunan sebesar 0,42 poin bila dibandingkan dengan kondisi Februari 2017 (mencapai 1,28 persen). Bila dibandingkan dengan Agustus 2017 pengangguran di Bali mengalami penurunan sebesar 0,62 poin karena pengangguran Agustus 2017 mencapai 1,48 persen.
Jika dilihat dari penyerapan tenaga kerja, sektor industri pengolahan dan penyediaan akomodasi dan makan minum memiliki peranan yang cukup penting. Penduduk yang bekerja pada sektor industri pengolahan mencapai 440.296 orang (17,03 persen). Sementara jumlah penduduk yan bekerja pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mencapai 342.651 orang atau 13,26 persen. (Citta Maya/balipost)