Suasana melasti di Desa Adat Gilimanuk iring-iringan di antara kemacetan antrean kendaraan mudik di Gilimanuk, Rabu (26/3) pagi. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Gilimanuk melaksanakan Melasti, Rabu (26/3) pagi di tengah antrean panjang arus mudik di pelabuhan. Sejak pagi desa adat yang berada di ujung barat Jembrana Bali ini telah melakukan persiapan.

Diawali di Pura Segara yang berada di sebelah dermaga LCM Gilimanuk iring-iringan berjalan menuju Pura Puseh yang berada di jalan utama menuju Pelabuhan.

Jalan menuju Pura Puseh di depan Terminal Gilimanuk sempat tertutup antrean truk.

Baca juga:  Vaksin Tiba, Ini Jadwal Vaksinasi 3 Zona Hijau di Bali

Namun setelah berkoordinasi, jalur yang dilalui melasti dapat dikosongkan. Iring-iringan berlanjut ke Pura Dalem dan berjalan menuju ke tempat melasti di Lingkungan Samiana.

Klian Adat Werdhi Agung, I Ketut Tastra mengatakan rangkaian Nyepi ini di Gilimanuk sedikit berbeda dengan kondisi di tengah kemacetan jalan ke pelabuhan saat puncak arus mudik.

Meski demikian, pelaksanaan melasti dapat dilaksanakan dengan koordinasi agar jalan dapat dilalui iring-iringan mekiis baik saat Ida Bethara memargi ke segara hingga rauh ke Pura Desa. “Dengan pecalang dan Polsek terus berkoordinasi agar jalur bisa dilewati untuk melasti, terutama di Pura Segara yang paling ujung dekat Pelabuhan ini,” ujarnya.

Baca juga:  Gara-gara Ini, Warga Tegalbadeng Barat Protes Kandang Ayam

Jalan utama yang dilintasi untuk jalur mekiis dapat dilalui di antara antrean truk masuk pelabuhan.

Sejak dua tahun ini, genah melasti menggunakan lahan baru di tepi pantai lingkungan Samiana. Di sepanjang jalan yang dilalui mendapat pengawalan dari pecalang dan pihak kepolisian. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN