AMLAPURA, BALIPOST.com – Kebersihan lingkungan dari kepungan sampah plastik menjadi atensi Desa Adat dan Desa Dinas Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Desa adat bersama desa dinas setempat melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik sekaligus memberikan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang jalan raya Besakih.
Bendesa Adat Nongan, I Gusti Ngurah Indra Kecapa mengungkapkan dalam pelaksanaan aksi bersih-bersih sampah plastik ini serangkaian dengan bulan bakti LPM.
Selain melakukan pemungutan sampah di sepanjang jalan raya Besakih di wewidangan Desa Adat Nongan, pihaknya juga memberikan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Diharapkan warga bisa mengelola sampah pada sumbernya dan tidak membuangnya ke got atau drainase, sehingga mencemari lingkungan.
Dia mengatakan, selain dengan cara memberikan edukasi dan sosialisasi secara door to door, pihaknya juga telah memberikan surat edaran dinas dan adat agar masing-masing banjar ada bank sampah, kemudian pengumuman edaran jadwal pengambilan sampah, pemasangan plang atau spanduk imbauan atau larangan membuang sampah sembarangan, serta membentuk kader kebersihan atau forum peduli lingkungan desa.
Dijelaskan untuk pengelolaan sampah dari masyarakat selanjutnya diolah di Tempat Pengolahan Sampah yang menerapkan prinsip 3R.
Nantinya sampah yang dihasilkan ini akan diolah lebih lanjut.
Sementara dari jumlah warga sebanyak 1.318 KK, baru sekitar 256 KK yang bekerja sama atau berlangganan dengan TPS 3R. Untuk itu, pihaknya terus mendorong warga agar mau berlangganan dengan TPS 3R terkait sampah.
Sementara Perbekel Desa Nongan, I Wayan Daging mengatakan saat ini pihaknya telah memiliki bangunan gedung Pengolahan Sampah yang menerapkan prinsip 3R.
Maka dari itu, untuk mendukung TPS 3R ini, pihaknya bersama dengan desa adat secara bersama-sama memberikan edukasi, sosialisasi terkait sampah plastik ini, sekaligus langsung memungut sampah.
Di pihak lain, Ketua LPM Nongan, I Komang Susila menambahkan pihaknya sangat mendukung program pemerintah dalam memerangi sampah plastik ini. Selama ini, sampah merupakan masalah klasik yang dialami semua desa. Maka dari itu, pihaknya ikut menyosialisasi agar warga bisa tahu arti kebersihan untuk lingkungan dan kesehatan. (Eka Parananda/balipost)