DENPASAR, BALIPOST.com – Adanya pengaruh globalisasi maka perang yang tidak nyata berupa proxy war sedang dihadapi Bangsa Indonesia. Ancaman proxy war ini dapat melunturkan identitas dan jati diri bangsa yang nantinya akan mengakibatkan kehancuran bangsa dan negara ini.
Dengan strategi ini, bangsa dilemahkan dari dalam seperti maraknya peredaran narkoba belakangan ini sehingga oleh pemerintah Indonesia dinyatakan dalam kondisi darurat narkoba. Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri, mewakili Pangdam Mayjen TNI Benny Susianto, dalam acara komunikasi sosial (komsos) antara Kodam dengan pemerintah daerah yang digelar Rabu (9/5) di Aula Makodam, Denpasar.
Pada kesempatan tersebut, Kasdam menyampaikan materi bertajuk peneguhan jati diri bangsa dalam perspektif kewaspadaan nasional dapat mencegah disintegrasi bangsa. Disamping itu, Kasdam juga menyampaikan tentang pentingnya penanaman rasa nasionalisme dan harus dilaksanakan sejak dini. Dengan demikian generasi mendatang akan memiliki ketahanan dan rasa bangga sebagai Bangsa Indonesia.
Sedangkan Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf J. Hotman Hutahaean mengatakan, peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sekitar 200 orang. Pesertanya dari semua komponen masyarakat, anggota Polri dan instansi lainnya. “Para peserta memberi masukan tentang kewaspadaan nasional harus ditingkatkan, mengingat kondisi bangsa kita yang dirongrong melalui penghancuran dari dalam, maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika yang dapat mengancam generasi muda penerus bangsa,” ungkapnya.
Selain itu ada peserta mengutarakan semakin meningkatnya korupsi tanpa adanya efek jera. Demikian juga dengan adanya koflik dikalangan elit tidak menutup kemungkinan dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa. (Kerta Negara/balipost)
Foto