Desa Adat Jimbaran bekerja sama dengan Sabha Yowana Jimbaran sukses menggelar “Jimbaran Culture Festival 2025” pada Jumat (28/3), bertempat di Catus Pata, Perempatan Pasar Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Jimbaran bekerja sama dengan Sabha Yowana Jimbaran sukses menggelar “Jimbaran Culture Festival 2025” pada Jumat (28/3), bertempat di Catus Pata, Perempatan Pasar Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan.

Festival ini menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus sarana
pengembangan kreativitas generasi muda.

Bendesa Adat Jimbaran, I Gusti Made Rai Dirga, menyampaikan harapannya agar festival ini menjadi bentuk nyata kontribusi dalam menjaga dan memperkuat warisan budaya Bali. “Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung beserta jajaran serta tokoh masyarakat yang telah mendukung acara ini,” ujarnya.

Baca juga:  Pohon Bambu Tumbang Tutupi Badan Jalan Tjampuhan Ubud

Salah satu daya tarik utama festival tahun ini adalah penampilan budaya Mage Gebog serta Lomba Ogoh-Ogoh yang melibatkan 13 Sekaa Teruna Teruni dari seluruh wilayah Desa Adat Jimbaran.

Tak sekadar perlombaan, Parade Ogoh-Ogoh ini juga menjadi wadah ekspresi seni dan kreativitas para pemuda desa, dengan karya-karya yang mengangkat tema mitologi Hindu dan isu-isu sosial kontemporer.

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta yang diwakili oleh Bupati Wayan Adi Arnawa, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya acara ini. “Saya merasa bangga dan bahagia dapat meresmikan Jimbaran Culture Festival 2025. Kegiatan ini bukan hanya menjaga seni budaya, tetapi juga memperkuat nilai kebersamaan, gotong royong, dan filosofi Tri Hita Karana,” ungkapnya.

Baca juga:  Barang Pegawai BUMN Senilai Puluhan Juta Dicuri, Ini Pelakunya

Bupati Adi Arnawa juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung. “Festival ini harus menjadi contoh bagaimana kita bisa menjaga budaya sekaligus menciptakan suasana yang aman dan tertib,” tambahnya.

Jimbaran Culture Festival diharapkan menjadi agenda rutin tahunan yang mampu memperkuat jati diri masyarakat, mempererat hubungan sosial, serta menjadi daya tarik budaya di wilayah Kuta Selatan dan sekitarnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Karena Ini, WN Singapura Ditemukan Tinggal di Bedeng
BAGIKAN