
DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, tercatat Bali mengalami inflasi year-on-year sebesar 1,21 persen untuk periode bulan Februari 2025. Sektor pendidikan menjadi salah satu kelompok komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi.
Bahkan, dari data itu, disebutkan biaya pendidikan menjadi salah satu faktor yang mendorong tingkat inflasi pada awal tahun ini di
wilayah Bali.
Menurut pelaku industri asuransi, Richard Feryanto, pendidikan menjadi salah satu faktor pendorong inflasi karena biaya pendidikan mengalami kenaikan secara berkala.
Ia menyebut kondisi ini tidak saja terjadi di Bali, namun secara nasional. Mengutip data BPS, sektor pendidikan menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi sepanjang 2024, dengan kenaikan uang pangkal sekolah mencapai hingga 15 persen per tahun.
Dari komponen tersebut, biaya kuliah masuk dalam enam besar komponen inti yang memberikan kontribusi terbesar pada inflasi
Indonesia.
Sehingga untuk menghadapi inflasi pendidikan ini, diperlukan perencanaan keuangan oleh orangtua (ortu). Ortu perlu merencanakan keuangan dengan baik, termasuk menyiapkan dana pendidikan sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan menabung secara rutin atau berinvestasi di asuransi pendidikan.
Terkait asuransi, Presiden Direktur Zurich Topas Life ini mencontohkan perlunya perangkat perencanaan keuangan dengan berbagai fleksibilitas.
“Di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang, masyarakat membutuhkan solusi yang tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga membantu mereka mempersiapkan kebutuhan masa depan dengan lebih stabil, termasuk untuk biaya pendidikan yang menjadi prioritas bagi banyak orangtua,” sebutnya.
Pihaknya memiliki asuransi fleksibel yang akan memberikan keamanan keuangan jangka panjang. “Zurich Income Assurance Plan (ZIAP) merupakan produk perlindungan jiwa dwiguna yang memiliki manfaat finansial beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga,” jelasnya di sela-sela peluncuran produk ini di Bali.
Ia memaparkan ada tiga keunggulan utama, yakni fleksibilitas dalam menentukan uang pertanggungan, jadwal pembayaran manfaat, dan masa pembayaran premi sesuai dengan kebutuhan.
Dengan manfaat yang dapat diatur fleksibel, selain untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, juga menjadi solusi untuk mempersiapkan dana pensiun dengan lebih terukur dan matang. (Diah Dewi/balipost)