WARGA Banjar Bukit Sari, Desa Sidan, Pande Made Sukamba (68), bersama keluarga kini bisa tersenyum bahagia. Pasalnya, bantuan bedah rumah Pj. Bupati Gianyar, DR. I Ketut Rochineng, SH.,MH telah usai dikerjakan. Penyerahan kunci rumah dilakukan langsung oleh Pj Bupati Gianyar, I Ketut Rochineng bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar, Jumat, (11/5).
Kini, Pande Made Sukamba bersama istri Ni Made Mustini, (47) dan satu orang anaknya, Pande Made Sastrawan dapat tidur dengan nyaman di rumah layak huni.
Seusai menyerahkan kunci rumah, Pj Bupati Rochineng juga mengajak Pande Made Sukamba bersama keluarga serta warga yang turut hadir bersama sejumlah pejabat staf makan bersama sebagai wujud syukur telah selesai dibangunnya rumah berukuran 6 M x 5 M milik keluarga Pande Made Sukamba tersebut.
Di sela-sela kegiatan, Rochineng mengatakan, dengan selesai dibangunan bantuan bedah rumah ini, dirinya berharap bisa sedikit mengurangi beban bagi keluarga Pande Made Sukamba. Sehingga, selanjutnya Pande Made Sukamba bersama keluarga bisa lebih fokus pada peningkatan kesejehterannya tertutama pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja.
“Ini salah satu strategi dalam percepat pengetasan kemiskinan di Kabupaten Gianyar. Dengan rumahnya sudah layak huni, jadi mereka tidak perlu lagi memikirkan biaya bikin rumah lagi. Sekarang mereka hanya perlu memikirkan untuk kebutuhan sehari-harinya saja,” tambah Rochineng.
Seperti diketahui, Pande Made Sukamba merupakan warga kurang mampu yang terkena musibah, rumahnya rata dengan tanah di hantam angin kencang dan hujan lebat beberapa bulan lalu. Pada saat itu, Pande Made Sukamba bersama keluarga menumpang tinggal di rumah salah satu warga.
Keluarga Pande Made Sukamba sendiri merupakan satu diantara dua warga kurang mampu yang menerima bantuan bedah rumah dari Pj. Bupati Gianyar, I Ketut Rochineng. Bantuan serupa juga diterima oleh I WayanTinggal, asal Banjar Roban, Desa Siangan.
“Sekarang kita akan melanjutkan pengerjaan rumah bagi keluarga I Wayan Tinggal. Kita kerjakan secara bergiliran, tidak mau terburu-buru. Biar kualitas bangunannya baik sehingga tidak mudah rusak, dan bisa bertahan lama,” terang Rochineng. (adv/balipost)