Gerakan Bali Bersih Sampah resmi dilaunching oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Bali, Wayan Koster, beserta jajaran yang ditandai dengan pemukulan kulkul, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar, Jumat (11/4) malam. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar, Jumat (11/4) malam. Acara ini diisi juga dengan peluncuran Gerakan Bali Bersih Sampah oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq.

Ribuan peserta dari berbagai lintas sektor hadir dalam Rakor ini. Terdiri dari 636 kepala desa, 80 lurah, serta 1.500 desa adat. Untuk desa adat dihadiri 1.300 Bendesa dan 200 perwakilan dari desa adat.

Selain kelurahan, desa dinas dan desa adat, rakor juga dihadiri juga 800 Babinsa se-Bali yang dipimpin langsung Danrem 163/Wira Satya, dan 800 Bhabinkamtibmas dipimpin Kapolda Bali. Ratusan komunitas peduli lingkungan hidup dan perguruan tinggi se-Bali juga hadir dalam rakor ini.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan tujuannya dari Rakor ini untuk menyatukan tekad bersama menjalankan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah. Menurut Koster, momen ini merupakan kesempatan penting untuk bersama-sama berjuang membersihkan Bali dari sampah.

Baca juga:  Hari Kedua PKM Denpasar, Segini Jumlah Warga Diminta Putar Balik

Dikatakan, sampah di Bali menjadi masalah serius. Volumenya se-Bali mencapai 3.436 ton per hari. Paling banyak Kota Denpasar lebih dari 1.000 ton per hari. Jenis sampahnya 60 % lebih sampah organik, dan sampah plastik lebih dari 17 %. Sumber sampah berasal dari rumah tangga lebih dari 60 %, dari pasar lebih dari 7 %, dan dari perdagangan/perniagaan lebih dari 11 %.

Oleh karena itu, pada tahun 2025 ini percepatan penanganan sampah dilakukan melalui Gerakan Bali Bersih Sampah dengan memberlakukan SE Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.

“Gerakan Bali Bersih Sampah ini adalah sebuah inisiatif dan niat baik kita bersama untuk kebaikan Bali, bukan untuk siapa-siapa, untuk kepentingan kita semua di Bali. Guna mewujudkan Bali ini bersih dan lestari hari ini dan di masa yang akan datang, Supaya diwariskan kepada generasi penerus kita,” tegasnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Terus Turun, Zona Orange Bali Sisa Dua

Oleh karenanya, dibutuhkan komitmen, kerja kolektif, gotong royong, kesungguhan, dan konsistensi semua pihak. “Harus sungguh-sungguh, tidak boleh setengah-setengah. Tidak ada pilihan lain, Gerakan Bali Bersih Sampah harus segera dimulai dan harus berhasil, sukses dengan segala upaya dan daya yang dibutuhkan kita semua,” ujarnya.

Koster tidak ingin predikat Bali sebagai Pulau Dewata dan Surga bagi masyarakat dunia tercemar hanya karena permasalahan sampah.

“Inilah Bapak Menteri, upaya yang kami lakukan dalam kaitan dengan kebijakan berlakunya Surat Edaran Gerakan Bali Bersih Sampah. Mudah-mudahan Ida Bhatara Sesunan di Bali akan merestui langkah niat baik ini agar betul-betul Bali ini bersih, sehingga seperti predikat yang diberikan untuk Pulau Bali, Bali Pulau Dewata, Bali tempatnya surga masyarakat. Masak tempat surga dewata kita banyak sampah, jadi gak benar. Karena itu kita harus malu,” paparnya.

Baca juga:  Hendak Pulang Kampung, Pengangguran Mencuri

Menteri Hanif Faisol Nurofiq mengaku bangga karena Bali memiliki Gerakan Bali Bersih Sampah. Dikatakan, Bali merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang memiliki aksi gerakan dalam pengelolaan sampah menuju Bali bersih sampah.

“Saya sudah keliling Indonesia untuk bersama-sama mencermati pengelolaan sampah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, di provinsi dan di daerah-daerah lain di Indonesia ini. Namun, hanya di Pulau Bali ini lah terdapat kegiatan yang sangat progresif sejak saya datang sampai hari ini. Maka saya sekali lagi mohon izin, saya berbangga untuk masyarakat Bali,” ujarnya.

Menteri Hanif kembali menegaskan bahwa belum pernah ada provinsi di Indonesia yang mempunyai rencana yang detail, sistematis dan terstruktur dam didukung oleh semua komponennya dalam Gerakan Bali Bersih Sampah. “Mudah-mudahan tidak perlu waktu lama, harapan saya 3 – 4 bulan kemudian Bali akan menjadi percontohan pengelolaan tuntas sampah di seluruh Indonesia,” tegasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN