DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan Bali tidak menutup diri untuk ke3hadiran orang luar Bali yang mencari penghidupan di Bali. Namun hal tersebut jangan sampai menggerus populasi orang lokal Bali.
“Di Bali bukan persoalan jumlah siapa yang datang ke Bali, tetapi siapa yang kita ajak untuk mengurus budaya,” ungkapnya saat menghadiri Kongres Daerah XI IA ITB Pengda Bali di Duta Orchid Garden, Minggu (13/4).
Menurut Koster hal itu adalah masalah serius. Sebab, keunggulan Bali dibandingkan dengan daerah lainnya hanyalah kebudayaannya. Kalau budaya Bali tidak ada maka Bali akan hilang.
“Tidak ada yang mebanjar, tidak ada yang ngelawar, tidak ada Purnama-Tilem, tidak ada Odalan, Galungan, Kuningan, Ngaben. Berbagai aktivitas budaya akan terancam,” jelasnya.
Hal itulah yang menyebabkan ia menolak pemberlakuan KB dua anak di Bali karena akan menyebabkan pertumbuhan penduduk Bali semakin rendah serta mengancam kehidupan masyarakat Bali, terutama budayanya.
“Saya sedang bekerja keras untuk memproteksi budaya Bali ini. Kalau tidak bahaya. Bali ini keunggulannya cuma satu. Cuma budaya di luar itu tidak ada. Kalau kebudayaan Bali ini tidak dijaga dengan baik, wilayahnya kecil, penduduknya sedikit, siapa yang akan mengurusnya ke depan?” imbuh Koster.
Program KB Bali 4 anak, mendapat respon positif dari para Alumni ITB yang hadir. (Ketut Winata/balipost)
