
AMLAPURA, BALIPOST.com – Pihak kepolisian Polsek Rendang tengah mendalami aksi pemukulan seorang pecalang Desa Adat Besakih, I Nengah Wartawan saat menjalankan tugas serangkaian Karya IBTK di Pura Agung Besakih. Saat ini pihak kepolisan tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Kapolsek Rendang Kompol I Made Berata mengatakan, hingga Senin malam (14/4) masih meminta keterangan korban dan saksi terkait peristiwa tersebut. Korban juga telah menjalani visum. Rekaman CCTV yang menunjukan kejadian penganiayaan itu juga telah diamankan oleh polisi.
“Motif dari kejadian penganiayaan itu, karena pelaku tersinggung saat diarahkan oleh pecalang untuk belok ke arah kanan Bencingah Besakih. Pelaku tersingung karena diarahkan belok ke kanan di bencingah, karena dianggap jauh,” kata Berata.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu. I Gede Sukadana membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, saat ini Polsek Rendang sedang menyelidiki kasus tersebut. “Ya betul, sedang dalam penyelidikan, pelaku belum diamankan, masih pemeriksaan saksi-saksi,” kata Sukadana.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi tak pantas dilakukan oleh seorang pemedek saat melakukan persembahyangan serangkaian karya IBTK di Pura Agung Besakih. Seorang pemedek melakukan aksi kekerasan dengan memukul salah seorang Pecalang Desa Adat Besakih, atas nama I Nengah Wartawan, pada Senin (14/4).
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, kasus pemukulan Pecalang oleh pemedek tersebut saat Pecalang memberikan arahan di pintu keluar di Bencingah Agung.
Setelah memberikan arahan, seorang pemedek tersebut langsung memukul wajah pecalang tersebut hingga mengalami memar di wajah bagian kanan. Kasus pemukulan ini saat ini sudah dilaporkan ke Polsek Rendang untuk diproses lebih lanjut secara hukum. (Eka Parananda/balipost)