
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kebijakan Gerakan Bali Bersih Sampah sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 kini mulai diimplementasikan di tingkat desa adat di Bali. Seperti yang dilakukan Krama Desa Adat Karangsari, Desa Suana, Nusa Penida.
Melibatkan para yowana desa adat setempat, krama Desa Adat Karangsari mulai bergerak melakukan kerja bakti berupa mareresik (membersihkan) di wewidangan atau lingkungan desa adat setempat. Tujuannya, agar lingkungan bebas dari sampah, terutama sampah plastik sekali pakai.
Apalagi, Desa Adat Karangsari mempunyai Pura Kahyangan Jagat, Pura Goa Giri Putri yang setiap hari dikunjungi pamedek maupun wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bandesa Adat Karangsari, I Wayan Wiranata saat memimpin langsung kegiatan mareresik mengatakan bahwa kegiatan mareresik ini dilakukan untuk menyadarkan krama desa adat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Di samping juga untuk menindaklanjuti SE Gubernur Bali tentang Gerakan Bali Bersih Sampah yang dikeluarkan baru-baru ini oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.
Menurutnya, Gerakan Bali Bersih Sampah ini sangat baik untuk menjaga kelestarian dan keindahan alam lingkungan ke depannya. Sehingga, para yowana Desa Adat Karangsari dilibatkan langsung dalam kegiatan mareresik ini. Dengan harapan kesadaran mereka akan kelestarian alam lingkungan yang bebas dari sampah plastik mulai tumbuh dan menjadi contoh bagi krama desa adat.
Wiranata mengatakan bahwa Desa Adat Karangsari merupakan salah satu wilayah di Nusa Penida yang sering dikunjungi wisatawan. Sebab, Pura Goa Giri Putri terletak di Desa Adat Karangsari. Sehingga, kebersihan sepanjang wewidangan desa adat harus dijaga agar wisatawan maupun pamedek yang datang merasa nyaman berwisata ke Desa Adat Karangsari.
Pada kesempatan ini, pihaknya meminta kepada seluruh krama Desa Adat Karangsari maupun wisatawan dan pamedek agar tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi, tempat sampah telah disediakan. Terutama di areal Pura Goa Giri Putri dan pura desa setempat. Dikatakan, kegiatan mareresik ini akan rutin dilaksanakan setiap hari Minggu. (Ketut Winata/balipost)