
DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Pertanian Denpasar melakukan pengecekan daging babi di 34 pasar di Denpasar pada Senin (21/4). Salah satunya di Pasar Badung.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Denpasar, drh. Ni Made Suparmi mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal di Pasar Badung ia melihat kondisi daging aman dan layak dikonsumsi. “Pemeriksaan hari ini menjelang hari raya Galungan, daging yang dijual layak dan aman dikonsumsi, kualitas bagus,” ujarnya.
Pemeriksaan dilakukan secara organoleptik baik dari warna, bau, dan konsistensinya. Sehingga dengan kondisi ruang terbuka di kios daging pasar Badung, ia menilai daging babi aman dikonsumsi.
“Daging aman dikonsumsi dengan kondisi ruang terbuka, sekitar 4 jam setelah pemotongan, setelah itu daging harus segera dimasukkan ke dalam pendingin,” ujarnya.
Menurutnya daging babi di pasar Badung dipasok dari beberapa Rumah Potong Hewan (RPH). Namun dominan dari RPH di Pesanggaran.
Sementara RPH di Pesanggaran dikatakan telah ada dokter hewan mengawasi kesehatan daging baik sebelum dan sesudah dipotong. “Ada beberapa yang dari luar Kota
Denpasar tapi masih dalam pengawasan Dinas terkait,” imbuhnya.
Pada pemeriksaan pascadipotong, organ dalam babi juga diperiksa terutama hati. “Jika ada cacing hati, kita bersihkan, kita buang, kita tidak konsumsi dagingnya. Kalau layak konsumsi baru kita edarkan,” jelasnya.
Menurutnya, pemotongan di Denpasar secara mandiri di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) baik di banjar atau desa tidak ada karena masyarakat Denpasar lebih suka praktis sehingga membeli yang sudah dipotong. “Kalau di tempat lain mungkin motong babinya masekaa atau mapatung, tapi tetap ada pengawasan dari dinas terkait,” ujarnya.
Maka dari itu ia mengimbau masyarakat yang memotong babi secara mandiri baik untuk berbagi atau program dari perusahaannya, agar melapor ke dinas. Salah satu pedagang di Pasar Badung Ketut Dika mengatakan, daging babi ia ambil dari RPH di Bangli.
Menurutnya dengan mengambil di RPH, ia tak perlu ragu dengan keamaan dan kelayakan daging yang dijual. Selain itu, secara umum juga terlihat jika daging fresh dan layak dikonsumsi.
Pedagang lain Yuni mengatakan belum ada peningkatan penjualan daging babi. Biasanya penjualan meningkat saat penampahan Galungan.
Kepala Unit Pasar Badung AA Ngurah Wijaya Kusuma mengatakan, daging babi di Pasar Badung dipasok dari beberapa daerah. Namun setiap hari petugasnya mengecek kelayakan daging yang dijual. Terkait harga daging babi menurutnya masih terkontrol di harga Rp 100.000 per kg. (Citta Maya/balipost)