Foto Dokumen -Petugas DLH harus ekstra kerja keras setiap moment hari raya. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Jelang Hari Raya Galungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan menyiagakan tiga tim khusus guna mengantisipasi lonjakan volume sampah. Sebanyak 40 petugas disiapkan tanpa libur, bekerja intensif sejak Hari Penampahan Galungan.

Tiga tim yang diterjunkan terdiri dari tim rabas, tim antar truk, dan tim penyisir. Mereka difokuskan pada jalur utama, desa layanan, serta titik-titik rawan sampah upacara seperti Pura Dalem dan Pura Puseh di wilayah Kota Tabanan. “Kami tetap bekerja seperti biasa, tanpa libur, untuk menjaga kebersihan selama perayaan Galungan,” ujar Kepala DLH Tabanan I Gusti Putu Ekayana, Senin (21/4).

Baca juga:  Sinkronkan Data Kemiskinan, Tim Penanggulangan Kemiskinan Adakan Rakortas

Ekayana menjelaskan, pola kerja dibagi dalam tiga sif, yakni pagi, siang, dan sore, dengan rata-rata 15 orang per sif. Pengaturan waktu kerja diatur secara fleksibel agar petugas tetap dapat menjalankan persembahyangan. “Pengaturan dilakukan mandor dan pengawas. Petugas tetap diberi ruang menyesuaikan waktu sembahyang,” jelasnya.

Menurut data DLH, rata-rata volume sampah harian yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Mandung mencapai 90-110 ton. Saat momen hari raya seperti Galungan, angka itu naik 10-15 persen, mayoritas berasal dari rumah tangga dan tempat ibadah. Sebaliknya, sampah dari pasar justru mengalami penurunan karena aktivitas perdagangan berkurang.

Baca juga:  Jelang Galungan, Harga Ayam Kampung di Jembrana Naik

DLH Tabanan juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam pengurangan sampah. Penguatan sistem pengolahan berbasis Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dinilai krusial. Saat ini dari 43 TPS3R di Tabanan, hanya 27 yang aktif, 3 sedang proses pengoperasian, dan 13 lainnya belum berjalan optimal.

“Masalah klasiknya ada pada biaya operasional dan jumlah kepala keluarga yang dilayani. Idealnya satu TPS3R minimal melayani 200 KK agar efisien,” ungkap Ekayana. Meski begitu, ia optimis dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, operasional TPS3R tetap bisa berjalan meski dengan jumlah KK yang terbatas.

Baca juga:  Dari Soal "Sampradaya" Gubernur Koster Angkat Bicara hingga Kasus COVID-19 Meninggal ke-51

Ia pun berharap, momen keagamaan seperti Galungan menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Kami ajak masyarakat untuk lebih sadar memilah sampah dan mengurangi jumlah yang dibuang ke TPA,” pungkasnya.(Puspawati/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *