Seorang pemotor melintasi toko penjual sarana upakara di Badung. Jelang Galungan, sarana upakara mengalami peningkatan penjualan. (BP/Pande Paron)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menjelang hari suci Galungan, sejumlah pedagang sarana upakara dan dupa di wilayah Badung mengalami peningkatan penjualan.

Para pedagang mengaku permintaan masyarakat terhadap perlengkapan upacara mengalami kenaikan, meski tidak cukup signifikan.

Di Jalan Raya Kapal, Badung, tepatnya di Toko SDM, pemilik kios yang menjual perlengkapan upacara seperti bokoran, dulang, dan keben, Putu Sriasih menyampaikan menjelang Galungan ini penjualan mengalami peningkatan meski belum terlalu drastis.

“Untuk hari ini lumayan ada (penjualan), tapi tidak begitu banyak,” ujar Sriasih saat ditemui di kiosnya, Senin (21/4).

Baca juga:  Dana Penyangga Likuiditas Baru Terkumpul Rp 4 Miliar

Toko yang ia kelola menjual berbagai jenis sarana upakara seperti keben, dulang, bokor, wastra, dupa, hingga tas dari anyaman.

Ia juga menjelaskan bahwa beberapa barang mengalami sedikit kenaikan harga.

“l”Kalau kenaikan harga mungkin 0,5%, tidak begitu banyak. Bahkan ada yang harganya masih sama seperti dulu. Tapi untuk keben, kenaikan harganya memang sudah dari enam bulan yang lalu,” jelasnya.

Menurutnya, produk yang paling laris menjelang hari raya adalah keben, dulang, bokoran, serta tas-tas untuk hantaran, dan bokoran kecil untuk parsel.

Baca juga:  Pemotongan Babi di RPH Denpasar Diprediksi Meningkat 200 Persen

Sementara itu, anak pemilik usaha dupa, Bunga, mengatakan permintaan menjelang hari raya memang meningkat.

Ia mengatakan jelang Galungan, permintaan dupa dengan kualitas tinggi makin meningkat.

“Kenaikan penjualan menjelang Galungan ini pasti jelas ada. Masyarakat Bali semua pasti mencari dupa yang berkualitas baik dan full aroma untuk menyokong hari raya,” ujarnya.

Namun, ia menegaskan harga dupa tetap stabil, meskipun permintaan meningkat.

Baca juga:  Cegah Penumpukan, Kebijakan Sampah Diperketat saat Galungan

“Kami menerapkan sistem harga yang normal. Dari sebelum Galungan enam bulan lalu hingga sekarang, harganya tetap sama,” kata remaja berusia 19 tahun ini.

Dupa yang paling banyak dicari, menurutnya, adalah dupa yang bisa menyala dalam jangka waktu lama, mulai dari dua hingga dua belas jam, serta dupa yang full aroma dan abu dingin.

“Karena ini hari raya besar, orang-orang memerlukan dupa yang nyalanya lama dan aromanya kuat. Itu jadi pilihan utama masyarakat Bali,” ungkapnya. (Pande Pafon/balipost)

BAGIKAN