Beberapa mobil pengangkut sampah antre untuk membuang sampah di TPA Suwung, Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah perayaan hari suci Galungan dan Kuningan, sampah di Bali diprediksi mengalami peningkatkan. Bahkan, sampah yang akan masuk ke TPA Suwung diprediksi meningkat antara 20-30 persen.

Plt. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH), I Made Rentin mengungkapkan secara umum volume sampah setelah galungan dan kuningan memberikan dampak meningkatnya volume sampah yang masuk ke TPA Suwung berkisar antara 20 – 30 persen.

Sampah harian berkisar antara 900 – 1.100 ton per hari yang berasal dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Baca juga:  Pencarian Remaja Prancis yang Hilang di Batukaru Diperpanjang

Untuk penanganan sampah di TPA Regional Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan), DKLH Bali memastikan optimalisasi pelayanan dengan memantau kondisi kesiapan sarana dan prasarana.

Seperti, alat berat, truk pengangkut material untuk perbaikan jalan, truk tangki air untuk penyiriman di area pembuangan untuk antisipasi kebakaran. Di samping juga mempersiapkan SDM petugas di lapangan.

Selain itu, Rentin mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan koordinasi dengan DLHK Kota Denpasar dan DLHK Kabupaten Badung untuk memastikan pengangkutan sampah secara optimal.

Baca juga:  Langgar Prokes, Empat Tempat Usaha Disemprit Satgas

Ini dilakukan supaya tidak sampai ada tumpukan sampah di badan- badan jalan, serta memastikan sampah yang ada di TPS/TPS3R tidak terlalu lama tertimbun dan segera di tangani agar tidak mengeluarkan bau yang menyengat.

Rentin menegaskan bahwa tidak ada penanganan khusus dalam penanganan sampah di TPA Suwung pasca-Galungan dan Kuningan. Sebab, di TPA Suwung saat ini belum terdapat teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan.

Baca juga:  Status Awas, BNPB Larang Warga Beraktivitas Hingga Radius 12 Kilo dari Gunung Agung

Sampah yang dihasilkan warga, penanganan sampahnya menjadi tanggung jawab Kabupaten Badung dan Kota Denpasar dengan cara wajib melakukan pemilahan di sumber, pusat daur ulang (PDU), TPS dan TPS3R dahulu sebelum di buang ke TPA.

“Kami berharap supaya pengawasan intensif yang dilakukan warga atau masyarakat dengan melakukan pemilahan sampah,” tegasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *