Pelajar menaburkan bunga di foto mendiang Paus Fransiskus di SMP Katolik Santo Stanislaus, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/4/2025). Pelajar, guru dan tenaga pendidik di sekolah tersebut melakukan doa bersama dan menabur bunga untuk mendiang Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus yang wafat pada Senin (21/4). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Paus Fransiskus, dalam surat wasiatnya, menyatakan keinginan untuk dimakamkan di lokasi yang beda dari banyak pendahulunya.

Ia ingin dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia.

Kebanyakan pendahulunya dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus di Vatikan.

Dalam wasiat rohani tertanggal 29 Juni 2022, Fransiskus menyatakan keinginannya agar dimakamkan di sebuah makam sederhana tanpa ornamen khusus, melainkan hanya bertuliskan “Franciscus”, nama yang ia pilih selama kepausannya untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.

“Sepanjang hidup saya, dan selama pelayanan saya sebagai seorang imam dan uskup, saya selalu mempercayakan diri saya kepada Bunda Tuhan kita, Perawan Maria yang Terberkati. Karena alasan ini, saya meminta agar jenazah saya bisa beristirahat—menunggu hari Kebangkitan—di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore,” tulis Paus Fransiskus dalam surat wasiatnya yang diterbitkan Vatikan pada Senin (21/4) dilansir dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Italia Laporkan Ribuan Kasus COVID-19 Baru

Dalam wasiat tersebut, Fransiskus menjelaskan kedekatannya dengan tempat suci Maria yang sangat kuno itu, yang ia selalu kunjungi untuk berdoa sebelum dan sesudah perjalanan Apostolik (kerasulan) yang dilakukannya selama 12 tahun masa kepausannya.

“Dengan penuh keyakinan mempercayakan niat saya kepada Bunda yang Tak Bernoda, dan bersyukur atas penyertaannya yang lembut dan keibuan,” tulis Fransiskus, yang diketahui terakhir kali berkunjung ke gereja itu pada 12 April lalu.

Baca juga:  Warga Punya Riwayat ke Italia Disebut Positif COVID-19, Ini Kata Kasatgas Gianyar

Paus Fransiskus berharap untuk dimakamkan di dalam tanah, dan ditempatkan di lorong sebelah Kapel Pauline, tempat ikon Maria yang sangat dihormati—Salus Populi Romani—berada.

Dalam surat wasiat itu pula, Paus menyebut biaya persiapan pemakamannya akan disediakan oleh seorang dermawan yang telah diatur untuk ditransfer ke Basilika Santa Maria Maggiore, sesuai instruksinya kepada Kardinal Rolandas Makrickas, Komisaris Luar Biasa Basilika Liberia.

“Semoga Tuhan memberikan pahala yang pantas kepada semua orang yang telah mencintai saya dan yang terus berdoa untuk saya. Penderitaan yang menandai bagian akhir hidup saya, saya persembahkan kepada Tuhan, demi perdamaian di dunia dan demi persaudaraan di antara manusia,” tulis Paus Fransiskus menutup wasiat rohaninya.

Baca juga:  Pemilik Bersihkan Material Tutup Saluran Subak Labak

Paus Fransiskus wafat dalam usia 88 tahun di kediamannya di Vatikan, pada Senin pagi waktu setempat.

Menurut keterangan dokter Vatikan, pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu meninggal dunia karena stroke yang diikuti koma dan gagal jantung. (kmb/balipost)

BAGIKAN