Kondisi lahan sawah di Bangli yang mengalami kekeringan. (BP/Ina)

DENPASAR, BALIPOST.com – Petani di Bali diminta menampung air untuk lahannya guna mengantisipasi kemarau.

Hal ini disampaikan Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Kamis (24/4).

Ia mengharapkan persiapan itu bisa meminimalisir dampak kemarau bagi sektor pertanian.

“Kami imbau masyarakat petani agar memaksimalkan air irigasi, mempersiapkan embung,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.

Meski diperkirakan Bali memasuki musim peralihan, BBMKG Denpasar tetap meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan deras.

Baca juga:  Selama Mei 2021, BMKG Mencatat 161 Kali Gempa Bumi di NTT

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk menghindari area terbuka seperti lapangan dan sawah saat terjadi hujan dan petir.

Di sisi lain, perkembangan cuaca pada 24-26 April 2025 di Bali diprakirakan cerah berawan dan berpotensi hujan intensitas ringan secara merata.

Angin diperkirakan bertiup dari arah timur-selatan dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam.

Sedangkan tinggi gelombang laut diperkirakan tinggi yakni di perairan selatan Bali diperkirakan hingga tiga meter, kemudian di Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan hingga 2,5 meter.

Baca juga:  Ikuti Prokes, Jaya-Wibawa Hanya Diantar Puluhan Pendukung

BMKG mencatat kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Ada pun pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Baca juga:  Badai "MUN" Landa Laut Cina Selatan, Waspada Gelombang 6 Meter

Pihaknya mengimbau masyarakat termasuk nelayan dan pelaku wisata bahari untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi itu baik di perairan utara dan selatan Bali.

BBMKG Denpasar menyebutkan cuaca tersebut disebabkan suhu muka laut di Bali berkisar 28-30 derajat celcius dan massa udara basah terkonsentrasi mulai lapisan permukaan hingga lapisan 850 milibar atau 1.500 meter. (kmb/balipost)

BAGIKAN