
TABANAN, BALIPOST.com – Menjaga lingkungan tidak harus dimulai dari aksi besar. Di Tabanan, perubahan dimulai dari rumah masing-masing. Melalui program pemilahan sampah berbasis rumah tangga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan mengajak masyarakat melakukan gerakan kecil yang berdampak besar untuk lingkungan ke depan.
Kepala DLH Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, menekankan, pentingnya kesadaran individu dalam pengelolaan sampah. “Permasalahan sampah tidak cukup ditangani di hilir saja. Yang paling krusial adalah perubahan perilaku di rumah tangga. Dengan memilah sampah sejak dari sumbernya, kita sudah berkontribusi besar mengurangi beban lingkungan,” katanya.
DLH memberikan panduan praktis kepada masyarakat, yakni dengan memisahkan sampah organik, anorganik, dan residu. Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan bisa diolah menjadi kompos. Sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam sebaiknya dikumpulkan untuk didaur ulang. Sedangkan residu seperti popok dan tisu, yang sulit diolah, dihimbau untuk diminimalkan.
Di tingkat rumah tangga, pengelolaan sederhana sangat dianjurkan, seperti menggunakan ember komposter atau membuat lubang biopori untuk sampah organik. Sampah anorganik dipilah bersih dan disalurkan ke bank sampah atau pengepul. Sedangkan penggunaan produk ramah lingkungan dipromosikan untuk mengurangi volume sampah residu.
Mendukung langkah ini, DLH Kabupaten Tabanan juga mendorong pembentukan bank sampah di banjar, desa, hingga sekolah, memperkuat ekonomi sirkular dan memperkecil sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). (Puspawati/Balipost)