Proses pengelolaan sampah plastik menjadi beberap produk di Pusat Daur Ulang (PDU) Padangsambian. (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga saat ini Denpasar telah mampu mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Suwung sebanyak 200 ton, dari 1.000 ton sampah yang diproduksi per harinya. Pengurangan sampah tersebut dilakukan dengan pola TPS3R, TPST, dan bank sampah yang ada di Denpasar. Sehingga sisa sampah yang tak mampu dikelola, masih menunggu kebijakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pusat yaitu waste to energy, mengubah sampah menjadi energi.

Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, usai rapat paripurna, Senin (28/4) mengatakan, PSN tersebut nantinya akan dikelola PLN dengan pembiayaan dari Danantara.

Baca juga:  Puncak Arus Mudik Gilimanuk Terlewati

“Saat ini ketika kita akan melakukan market sounding di TPST Tahura, diminta berhenti dulu oleh karena sekarang ada kebijakan baru untuk penanganan sampah, ini akan dikerjakan Danantara melalui PLN, sehingga kami menunda dulu sambil menunggu putusan dari pusat, karena Pemkot punya tugas dan tanggung jawab bagaimana kita membawa sampah sampai di tempat yang akan ditentukan,” ungkapnya.

Tempat yang akan menjadi PSN waste to energy dikatakan belum ada, bahkan jika dilakukan di salah satu TPST yang ada di Denpasar pun tidak memungkinkan, karena 2 TPST tersebut masih dalam status pinjaman dari World Bank.

Baca juga:  Bantuan Permakanan Pengungsi di Buleleng Membludak

“Apakah nanti bank dunia memperbolehkan melakukan proyek PSN waste to energy disana, ini kembali ke kebijakan pemerintah, karena bank dunia kan melarang itu, apakah sekarang dengan adanya komitmen baru lagi, sudah ada kebijakan baru lagi dari bank dunia?” bebernya.

Namun menurutnya, dengan produksi sampah Denpasar yang mencapai lebih dari 1.000 ton sehari, diperkirakan membutuhkan lahan minimal 5 ha. Sementara nantinya keberadaan 3 TPST lain untuk investasi lain, dinilai akan semakin baik dalam pengelolaan sampah.

Baca juga:  Urai Kemacetan di Sanur, Pemkot Siapkan Shuttle Bus Listrik

“Kalau sudah ada kepastian, seperti di TPST Padangsambian misalnya, bisa dilakukan pengelolaan sampah khusus plastiknya, botol – botol kan masih bisa diolah kembali sehingga ini akan menjadi solusi terbaru,” imbuhnya.

Namun diakui, pihaknya akan memaksimalkan sumber daya yang ada, terutama mengurangi sampah di sumber. Selain itu, PSN Waste to Energy nantinya juga akan membutuhkan sampah plastik untuk meningkatkan kalori energi guna menghasilkan daya listrik yang optimal. Namun diakui ia belum mengakui mekanisme PSN waste to energi. (Citta Maya/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *