
NEGARA, BALIPOST.com – Masih banyaknya bangunan sekolah yang mengalami kerusakan menjadi perhatian Komisi I DPRD Jembrana. Dewan mendorong Pemkab Jembrana mengalokasikan anggaran Pendidikan untuk perbaikan infrastruktur bangunan sekolah yang tergolong rusak tahun ini. Dari data di Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, tercatat 9 sekolah dasar (SD) dan 4 SMP yang mengalami kerusakan.
Ketua Komisi I DPRD Jembrana, Sajidin, Selasa (29/4) mengatakan, sebelumnya pihaknya bersama anggota Komisi I juga telah sidak langsung ke sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan. Seperti SD 2 di Yehembang, Kecamatan Mendoyo dan SMP di Air Kuning, Kecamatan Negara.
“Kami harapkan agar sekolah yang rusak menjadi prioritas. Karena kondisinya juga sudah tidak layak,” kata Sajidin.
Ia mencontohkan, salah satu SD di Yehembang yang sudah retak dan bangunan nyaris longsor karena berada di dekat jurang. Begitu juga untuk SMP N 5 Negara di Air Kuning, Jembrana, ada bangunan yang kondisinya sudah rusak berat dan tidak layak untuk belajar mengajar.
Selain bangunan fisik, Sajidin juga menyoroti terkait moralitas para tenaga pengajar atau guru. Guru menjadi teladan bagi anak didiknya sehingga perilaku juga harus baik. Termasuk dalam bermedia sosial agar dibatasi pada hal yang negatif. “Terutama dalam berpakaian saat mengajar, agar sopan dan menjadi teladan. Jangan sedikit-sedikit bermedsos, pembelajaran kepada anak lebih penting,” kata Sajidin.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Anom Saputra, mengatakan, dari data yang telah diajukan dan terdata di Dinas, ada 9 SD yang mengalami kerusakan di Jembrana. Selain itu juga ada 4 SMP yang mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki. (Surya Dharma/Balipost)